Satu Keluarga di Surabaya Meninggal Dunia Diduga Terpapar Covid-19, Hasil Tes Swab Masih Ditunggu
Satu keluarga di Surabaya yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak meninggal dunia dengan status pasien positif Covid-19 dan PDP.
Terkait meninggalnya tiga warga Surabaya itu, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser menjelaskan, sampai hari ini hasil tes swab belum keluar.
Karena itu, ia belum bisa memastikan status kedua orangtua dalam satu keluarga tersebut meninggal karena terpapar Covid-19 atau tidak.
"Dari hasil rapid test, mereka negatif dan sudah dites swab. Hanya memang belum keluar hasil swabnya dan meninggal," ujar Fikser.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa khawatir dengan persebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya.
Menurutnya, penularan sering kali terjadi pada keluarga yang tinggal satu rumah.
Artinya, ketika ada salah satunya yang positif Covid-19, hal ini sangat rentan menularkan ke anggota keluarga lainnya.
"Saya khawatir sekali karena memang ada basis keluarga yang satu keluarga terkonfirmasi positif semua, hal itu terutama terjadi di surabaya," kata Khofifah saat wawancara dengan Kompas TV, Kamis (4/6).
"Bahkan ada keluarga yang akhirnya empat anggota keluarga yang akhirnya tidak tertolong semua," sambungnya.
Hal inilah yang membuat Khofifah memberi perhatian khusus untuk Kota Surabaya.
Apalagi tidak semua rumah memiliki ruang maupun kamar yang cukup untuk isolasi mandiri.
Bahkan ada pula warga yang tidurnya berdesakan karena keterbatasan tempat.
Hal inilah yang membuat seseorang rentan menularkan virus ke anggota keluarga lainnya dalam satu rumah.
"Tidak semua warga memiliki rumah yang cukup luas, yang setiap anggota keluarga memiliki kamar sendiri. Saya dari awal memang khawatir ini akan menyebar ke tiap anggota keluarga dalam satu rumah itu, nah di dalamnya termasuk anak-anak," ungkap Khofifah.
Diketahui, Jawa Timur secara konsisten berada pada peringkat 3 besar provinsi dengan tambahan kasus harian terbanyak se-Indonesia.
Hingga Rabu (3/6/2020) sore, kasus Covid-19 di Jatim totalnya mencapai 5.310 kasus.