Diduga Disiksa, 2 ABK WNI Nekat Terjun di Selat Malaka: 7 Hari Rencanakan Kabur dari Kapal Ikan
Dua ABK WNI itu bernama Reynalfi yang berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara dan Andri Juniansyah, asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Kombes Arie menjelaskan, dalam pelaksanaan pekerjaan akan dibagi ke dalam beberapa kelompok.
Para ABK akan berkelompok sesuai dengan hasil tangkapan mereka seperti hiu atau ikan lainnya.
Namun ketika mereka mendapatkan ikan yang tidak sesuai akan mendapatkan pukulan dari algojo.
Sehingga saat melakukan pekerjaan, seluruh ABK mendapatkan tekanan dan penyiksaan.
Di mana tindakan tersebut berpengaruh pada kondisi psikologis para ABK, terutama Reynalfi dan Andri.
"Kalau sudah terpenuhi, kemudian gantian dengan ABK berikutnya," jelas Kombes Arie.
"Kalau dapat hiu jadi satu kelompok, dapat ikan yang kecil-kecil dibuang atau dibuat makanan, kalau salah ambil ikan mereka mengalami pemukulan."
"Mereka mengalami tekanan dan penyiksaan secara fisik maupun psikis," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Hari Rencanakan Kabur dari Kapal Ikan, 2 ABK WNI Ditemukan Lemas dan Syok setelah Terjun ke Laut