Kisah Pemulung Temukan 'Harta Karun' di TPST Bantargebang: Ada yang Temukan Emas dan Uang Dolar

"Dollar sering ada yang nemuin, malah pernah ada yang nemuin emas koin sama emas batangan, beneran," ungkap seorang pemulung TPST Bantargebang.

Bhirawa Mbani via Kompas.com
ILUSTRASI Pemulung terlihat mencari sampah yang bisa dijual di sebelah alat berat di TPST Bantargebang pada Rabu (4/11/2018). 

Dalam sehari, Hamim rata-rata mampu mengumpulkan kurang lebih dua kwintal sampah kertas.

"Saya udah 8 tahun, istri juga kerjanya sama mulung juga, cuma dia lebih nyari ke sampah plastik kaya botol bekas minuman," ungkapnya.

Kisah Slamet, Pemulung yang Tetap Cari Harta Karun di Bantar Gebang di Tengah Wabah Covid-19

Kisah Kakek Pemulung Beli HP dengan Sekarung Uang Receh, Lihat Apa yang Dilakukan Pemilik Konter

Hidung Kebal Tanpa Masker

Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi merupakan surga bagi sejumlah pemulung mencari nafkah.

Mereka setiap hari berjibaku memilah sampah untuk ditukar menjadi rupiah.

TribunJakarta.com berkesempatan melihat langsung aktivitas para pemulung di TPST yang beralamat di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi pada, Selasa, (23/6/2020).

Lokasi paling banyak dijadikan pemulung berkumpul, berada di salah satu gunungan sampah aktif.

Untuk menuju ke sana, perlu berjalan kaki menanjak diantara gunungan sampah yang menjulang tinggi.

Akses jalan ke area ini merupakan permukaan beton yang dipenuhi sampah berserakan, truk-truk berisi sama berbaris menunggu antrian menurunkan sampah.

ILUSTRASI Pemulung terlihat mencari sampah yang bisa dijual di sebelah alat berat di TPST Bantargebang pada Rabu (4/11/2018).
ILUSTRASI Pemulung terlihat mencari sampah yang bisa dijual di sebelah alat berat di TPST Bantargebang pada Rabu (4/11/2018). (Bhirawa Mbani via Kompas.com)

Beberapa truk yang sudah rampung menurunkan sampah juga kerap hilir mudik, akses jalan ini memang terbilang sibuk dengan aktivitas bongkar muat kendaraan truk berwarna oranye.

Ketika sudah berjalan menanjak sekitar kurang lebih 500 meter, terdapat titik lokasi bongkar muat truk sampah.

Di sekelilingnya juga sudah banyak para pemulung, mereka tampak sibuk memilah-milah sampah yang baru diturunkan.

Para pemulung ini terlihat mengenakan alat seadanya, beberapa ada yang menggunakan sepatu boots, ada pula yang hanya mengenakan sepatu biasa.

Bau busuk sepanjang waktu tercium rasanya sudah tak lagi mereka hiraukan, bahkan banyak dari pemulung terlihat tak menggunakan masker serta sarung tangan untuk memilah sampah.

Hamim (23), salah satu pemulung mengatakan, aktivitas para pekerja seperti dirinya dilakukan sepanjang waktu dari pagi hingga malam hari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved