Demi Tanggulangi Krisis Ekonomi karena Covid-19, Kota Kecil di Washington Cetak Uang Kayu
Kota Tenino di AS mengalami krisis ekonomi yang cukup parah lantaran pandemi Covid-19 ini.
TRIBUNPALU.COM - Mewabahnya pandemi Covid-19 membawa dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian sejumlah wilayah di dunia.
Kota Tenino di AS mengalami krisis ekonomi yang cukup parah lantaran pandemi Covid-19 ini.
Kota kecil di sudut Washington itu berubah bak kota hantu dan bisnis kecil mencoba bertahan hidup di tengah gempuran virus corona.
Kemerosotan ekonomi ini akhirnya disiasati pemerintah setempat dengan mencetak mata uang lokal, sebagaimana yang dilakukan di masa resesi berabad-abad yang lalu.
• Solo Disebut Zona Hitam Penyebaran Covid-19, Ganjar Pranowo Geram: Mungkin yang Hitam Bajumu
• Update Covid-19 Indonesia Selasa 14 Juli 2020: Tambah 1.591 Kasus Baru, 947 Pasien Sembuh Hari Ini
• Sebaran Corona Indonesia Selasa 14 Juli 2020: Jawa Timur Catat 353 Kasus, 352 Pasien Sembuh Hari Ini
"Tidak ada perdagangan, tidak ada penjualan dan jalan-jalan kota mati."
"Mereka tampak sama pada jam 3 sore seperti yang mereka lakukan pada jam 3 pagi," kata Wali Kota Tenino, Wayne Fournier dikutip dari AFP via Yahoo News.

Diketahui Kota Tenino hanya memiliki 1.800 populasi di negara bagian Washington, barat laut AS.
"Kami mendapat banyak telepon dari perusahaan-perusahaan yang mengatakan mereka tidak yakin apakah mereka dapat bertahan," katanya.
Uang kayu itu dicetak oleh mesin yang ada di museum kota.
Uang-uang kayu itu dicetak dengan nominal USD 25 atau Rp 364.000.
Agar menyerupai uang asli, kayu itu diberi potret Presiden George Washington.
Uniknya ada tulisan dengan Bahasa Latin yang artinya 'Kami sudah bisa mengendalikannya'.
Uang itu dibagikan secara cuma-cuma kepada penduduk setempat.
Ini dilakukan pemerintah kota untuk membantu warganya yang perekonomiannya terdampak parah oleh pandemi.
• Mantan Tentara Ini Tewas karena Virus Corona, setelah Menolak Pakai Masker

Setiap warga akan diberikan hingga USD 300 atau Rp 4,3 juta per-bulannya.