Wabah Covid-19, AHY Desak Pemerintah Lakukan Langkah Terkoordinasi agar Masyarakat Tak Anggap Enteng

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti pemerintah agar melakukan tindakan yang tepat dalam menangani wabah virus corona Covid-19.

Editor: Imam Saputro
Instagram/agusyudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUNPALU.COM - Wabah virus corona, Covid-19 masih terus merebak di Indonesia, dengan jumlah kasus infeksi yang terus meningkat setiap harinya.

Tercatat per Senin (13/7/2020) kemarin, total angka kasus positif virus corona di Indonesia sebanyak 76.981 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.656 orang meninggal dunia dan 36.689 pasien dinyatakan sembuh.

Langkah Pemerintah Indonesia untuk menekan penularan virus corona Covid-19 pun mendapat tanggapan dari berbagai pihak.

Satu di antaranya adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY menyoroti pemerintah agar melakukan tindakan yang tepat dalam menangani wabah virus corona Covid-19.

Terutama mengingat adanya sejumlah masyarakat yang masih menganggap enteng virus bernama ilmiah SARS-CoV-2 tersebut.

Hari Ulang Tahun Ani Yudhoyono, AHY Tulis Surat Cinta untuk sang Ibu: We Will Always Love You Memo

15 Tahun Jalani Pernikahan, Annisa Pohan Ungkap Syukur dan Terima Kasih pada AHY

Selama Musim Haji, Arab Saudi Terapkan Denda Rp38 Juta bagi Pendatang yang Masuk Mekkah Tanpa Izin

Melalui cuitan di akun Twitternya, @agusyudhoyono, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini me-retweet sebuah artikel media online yang berjudul "54 Persen Warga DKI Percaya Risiko Terpapar Corona Sangat Kecil."

Artikel ini memuat studi "Persepsi Risiko Warga DKI pada New Normal" yang dilakukan oleh LaporCovi-19.org dan Social Resilience Lab (Nanyang Technological University) NTU Singapura.

Studi melibatkan 154.471 warga DKI Jakarta, dengan persentase 63,71 perempuan dan 36,29 laki-laki.

Hasil studi menyebut 54 persen warga Jakarta percaya, risiko terpapar virus corona Covid-19 sangat kecil.

Dalam cuitan ulang (retweet) itu, AHY menyebut dirinya terus mendorong pemerintah RI supaya melakukan langkah terkoordinasi, akuntabel, serta transparan untuk menekan penyebaran wabah virus corona jenis baru.

Menurut AHY, langkah-langkah semacam itu penting untuk mengantisipasi tren wabah yang masih belum terkendali.

Selain itu, juga bertujuan agar masyarakat tidak meremehkan ancaman risiko infeksi Covid-19.

Tangkapan layar cuitan AHY
Tangkapan layar cuitan AHY (Twitter/agusyudhoyono)

Seorang Wanita di China Cuma Naik Lift selama Satu Menit, Tularkan Covid-19 pada 71 Orang

Perampingan, Joko Widodo Berencana Hapus 18 Lembaga Negara: Saya Ingin Sesimpel Mungkin

Selain Diangkat Karyawan Tetap, Dua Petugas KRL yang Kembalikan Uang Rp500 Juta Dapat Asuransi Jiwa

Cuitan tersebut pun berlanjut menjadi sebuah utas.

Kemudian, AHY menyinggung soal ancaman Covid-19 terhadap tenaga medis dengan me-retweet sebuah artikel media online berjudul "Tenaga Kesehatan Terus Berguguran."

Dalam artikel tersebut, disebutkan data jumlah dokter yang meninggal dunia karena virus corona Covid-19, baik dengan status sudah keluar hasil tes maupun dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).

Jumlahnya mencapai 61 orang hingga Minggu (12/7/2020).

Data ini dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Sementara itu, jumlah perawat yang meninggal dunia diduga karena Covid-19, menurut Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah, mencapai 39 orang.

Sebagian besar perawat yang meninggal dunia ini dengan status PDP yang berarti belum sempat dites atau belum keluar hasil tesnya.

Melalui retweet-an tersebut, suami Annisa Pohan ini menyebut garda terdepan penanganan Covid-19 terus berguguran.

Menurut AHY, ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya tenaga medis yang meninggal dunia di tengah perjuangan menangani wabah yang sudah ditetapkan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini.

Seperti kelelahan, minimnya fasilitas alat pelindung diri (APD), serta banyaknya pasien Covid-19 asimptomatik (tanpa gejala) yang terlambat ditangani.

Faktor-faktor itulah yang membuat para tenaga kesehatan rentan tertular Covid-19.

Nadiem Makarim Jawab Kritik soal Tahun Ajaran Baru hingga Wacana KBM Tatap Muka di Zona Hijau

Dalam Menjalani Hidup, AHY Akui Selalu Mengingat Wejangan SBY: Menang Tanpa Ngasorake

Tangkapan layar cuitan AHY
Tangkapan layar cuitan AHY (Twitter/agusyudhoyono)

Seorang Pria di Madiun Positif Covid-19, Diduga Tertular saat Dijenguk Kerabat dari Surabaya

Artis FTV Hana Hanifah Diduga Terseret Kasus Prostitusi, Keluarga: Pakai Bikini Saja Dilarang

Di bagian akhir utas, AHY juga menyebut soal banyaknya klaster-klaster Covid-19 yang bermunculan.

Belum lagi dengan adanya ruang publik yang semakin penuh dalam beberapa waktu belakangan, setelah adanya pelonggaran.

Sehingga, AHY berpendapat, benteng utama ketahanan nasional dalam menghadapi wabah Covid-19 adalah pemahaman komprehensif tentang risiko penularan dan panduan mitigasi pasca-penularan Covid-19.

Tangkapan layar cuitan AHY
Tangkapan layar cuitan AHY (Twitter/agusyudhoyono)

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved