Disarankan oleh Dokter Reisa Broto Asmoro, Seberapa Ampuh Lampu UVC Membunuh Virus Corona di Udara?
Reisa dan tim pakar menyarankan penggunaan lampu dengan sinar ultraviolet C (UVC) untuk membantu mengurangi risiko penularan virus corona Covid-19.
Ini bekerja karena sinar UVC cukup kuat untuk menghancurkan materi genetik, baik DNA atau RNA, virus dan bakteri.
Namun, tidak ada bukti sekarang bahwa paparan sinar matahari yang khas dapat membunuh virus corona, jadi tidak, pergi keluar di hari yang cerah tidak akan mengurangi risiko terkena virus itu.
Lampu UVC tidak bisa menjamin 100% penggunaan alat ini bisa mencegah terjadinya penularan Covid-19 pada seseorang.
"Tidak ada yang bisa membuat risiko terkena Covid-19 jadi 0, tapi menggunakan UVC bisa membunuh virus di udara dan perabotan," sebutnya.
Sementara itu, penggunaan UVC paling tepat adalah ketika ruangan tersebut sedang kosong atau tidak ada manusia yang berkegiatan di dalamnya.
Misalnya, saat malam hari atau pagi sebelum jam kerja, bisa juga saat jam istirahat siang.
Alumna University of Bradford Inggris dan University College London itu menjelaskan, penggunaan sinar UVC setidaknya harus selama 15-30 menit agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Yakni, terbunuhnya mikroorganisme.
Selain itu, perlu diketahui bahwa sinar UVC ini perlahan bisa merusak warna dan struktur perabot.
"Bahan-bahan furnitur lab dan rumah sakit biasanya dibuat dari bahan durable yang tahan UVC, karena sinar ini lama-kelamaan bisa merusak warna dan struktur barang-barang yang terbuat dari plastik dan kayu," jelas Muti.
Terlepas dari efeknya yang dinilai dapat membunuh virus corona di udara, lampu UVC disebut-sebut dapat menyebabkan katarak dan kanker kulit pada tubuh manusia.
Jadi, sebelum berniat menggunakan lampu UVC ini, ada baiknya untuk mengecek keasliannya dan membaca petunjuk penggunaannya lebih dulu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seberapa Ampuh Lampu UVC yang Disarankan Dokter Reisa Membunuh Virus Corona di Udara?