Gibran Rakabuming Maju Pilkada Solo, Ernest Prakasa Sebut Sulit untuk tak Berprasangka: Terlalu Naif
Ernest Prakasa sebut sulit bagi masyarakat tidak berprasangka soal dinasti politik saat Gibran Rakabuming resmi calonkan diri di Pilkada Solo.
TRIBUNPALU.COM - Nama putra sulung Presiden Joko Widodo telah mencalonkan diri sebagai wali kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Hari ini, Gibran Rakabuming Raka bersama pasangannya, Teguh Prakosa resmi diusung oleh PDI Perjuangan.
Keputusan itu dibacakan oleh Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani dalam Pengumuman Tahapan II 45 Pasangan Calon Kepala Daerah Pilkada Serentak, Jumat (17/7/2020).
"Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka dengan Teguh Prakosa," kata Puan Maharani.
Langkah Gibran Rakabuming yang maju dalam Pilkada Solo 2020 ini menuai pro kontra terkait upaya membangun dinasti politik di keluarga Jokowi.

• Tak Dapat Rrekomendasi dari PDIP Maju Pilwalkot Solo, Purnomo: Gibran Anak Presiden, Saya Sudah Tua
Dikutip dari Kompas.com, Pangi Syarwi Chaniago menyebut bahwa langkah Gibran Rakabuming ini sebagai eksperimen awal pembangunan trah dinasti politik.
"Untuk Jokowi, ini adalah eksperimen awal membangun trah dinasti politiknya," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting pada Januari silam.
Namun, yang dipertanyakan apakah Jokowi telah mempersiapkan fasilitas dan infrastruktur kepada anggota keluarganya yang masuk ke dunia politik atau tidak.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Februari silam, Jokowi membantah tudingan bahwa dia melakukan politik dinasti atau membangun dinasti politik.
• Gibran Rakabuming Bakal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo 2020, Diprediksi Menang Telak 90 Persen
Menurut Jokowi, dinasti politik terjadi jika dirinya secara spesifik menunjuk anggota keluarganya menduduki jabatan tertentu.
"Dinasti politik itu kalau kita menunjuk anggota keluarga kita untuk menjabat. Misalnya saya menunjuk anak saya jadi menteri," ujar Jokowi, dikutip dari wawancara khusus dengan BBC Indonesia, Kamis (13/2/2020).
Sementara itu, menurutnya, jika seorang anggota keluarga atau anak mendaftarkan diri dalam kontestasi pilkada, Jokowi menyebutkan bahwa rakyat yang menentukan.
"Kalau berpartisipasi dalam pilkada, yang menentukan rakyat, bukan Jokowi. Dia bisa menang, bisa tidak menang. Bisa dipilih, bisa tidak dipilih, apa yang salah? Semua orang berhak untuk dipilih dan memilih di Indonesia," kata Jokowi.
• Soal Kemarahan Jokowi, Ernest Prakasa Akui Mati Rasa: Mending Tunggu yang Riil, Baru Kasih Apresiasi
Menanggapi langkah Gibran Rakabuming yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo, komika kenamaan Tanah Air, Ernest Prakasa pun berkomentar.
Hal tersebut ia utarakan melalui akun Twitter terverifikasinya, @ernestprakasa pada Jumat (17/7/2020) sore.
Dalam cuitan itu ia me-retweet sebuah utas media daring tentang pengumuman Gibran Rakabuming yang dipilih PDI P DPC Surakarta.

• Sebut Tagar #SayaMasihPercayaJokowi Sia-sia, Ernest Prakasa Minta Pemerintah Tunjukkan Ketegasannya
Ia menyebut bahwa mengikuti kontestasi politik adalah hak semua warga negara.
Namun, menurut Ernest Prakasa figur Gibran Rakabuming sebagai anak presiden saat ini sulit dijauhkan dari prasangka pembangunan dinasti politik.
Sehingga baginya sangat naif jika rakyat tidak akan mengaitkan peran Gibran Rakabuming dan sang ayah di masa sekarang ini.
"Ikut Pilkada adalah hak warga negara. Tapi kalo anak presiden ikut pilkada lalu berharap rakyat tidak mengaitkan dua hal itu, rasanya kok terlalu naif," cuit @ernestprakasa, Jumat (17/7/2020), pukul 17.16 WIB.
Setelah mengomentari utas itu, ia juga me-retweet beberapa unggahan foto terkait kabar Gibran Rakabuming yang dulunya enggan masuk dalam dunia politik.
Di sisi lain, Ernest Prakasa memang kerap melayangkan argumennya kepada pemerintah dan presiden saat mengambil kebijakan di tengah pandemi.
Beberapa waktu yang lalu, tanda pagar Saya Masih Percaya Jokowi dilambungkan oleh pengguna Twitter.
Tagar dengan maksud untuk mendukung kinerja pemerintah untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini terus menjadi trending topic hingga hari ini, Rabu (20/5/2020) siang.
Dilansir dari trends24.in/indonesia, #SayaMasihPercayaJokowi masih menduduki peringkat keempat top chart trending topic dengan jumlah 13 ribu cuitan.
Tagar itu digaungkan sejak 10 jam yang lalu dan terus menjadi perbincangan lebih dari 9 jam per hari ini.

• Soroti Peningkatan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ernest Prakasa: Masih Mau Terlena Kurva Melandai?
Namun, berbeda pandangan dengan warganet, publik figur serba bisa, Ernest Prakasa justru menilai bahwa memupuk kepercayaan dengan bermain tagar di media sosial hanyalah langkah yang sia-sia.
Melalui akun Twitter terverifikasinya, Ernest Prakasa menyampaikan opininya terhadap kinerja pemerintah saat menghadapi wabah Covid-19 ini.
"Hestek #SayaMasihPercayaJokowi ini sungguhlah amat sia-sia," tulis @ernestprakasa, Rabu (20/5/2020) siang.
Menurut Ernest Prakasa, kinerja Presiden Joko Widodo di masa pandemi Covid-19 ini patut diapresiasi karena sudah bekerja dengan cukup serius.
Namun, ia meminta kepada pemerintah untuk bisa menunjukkan ketegasannya dalam membuat kebijakan.
Sehingga, masyarakat akan dengan sendirinya kembali mempercayai pemerintah dan patuh dengan aturan yang dibuat secara tegas.
"Menurut gue sih Pak Jokowi cukup bekerja serius, tunjukkan bahwa pemerintah bisa tegas, maka dengan sendirinya rakyat akan percaya," lanjut Ernest Prakasa.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya, Kompas.com/Tsarina Maharani)