Mantan Ketua KPK Abraham Samad Diperiksa Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi

TRIBUNPALU.COM - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, hari ini mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan, Rabu (13/8/2025).

Ia dipanggil sebagai saksi terlapor terkait kasus dugaan Ijazah Palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Abraham Samad telah mengonfirmasi kehadirannya kepada wartawan terkait pemeriksaan tersebut/

"Hadir pukul 10.00 WIB," ujarnya singkat.

Pemeriksaan ini bermula dari laporan relawan Jokowi, Silfester Matutina, yang menuduh Samad menyebarkan isu Ijazah Palsu dalam sebuah podcast.

Diketahui, kasus ini telah masuk tahap penyidikan. 

Sejumlah tim hukum dari YLBHI, Kontras, dan LBH Pers bakal turut mendampingi Abraham Samad selama proses pemeriksaan.

Baca juga: Polsek Rio Pakava Amankan 20 Paket Sabu Siap Edar di Desa Lalundu Donggala

Sikap Abraham Samad Jika Dijadikan Tersangka

Abraham Samad menyatakan dirinya siap memberikan perlawanan penuh jika ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan Ijazah Palsu Presiden Joko Widodo.

Samad menganggap penetapannya sebagai tersangka adalah bentuk kriminalisasi yang tidak etis dan arogan.

"Saya tidak tinggal diam kalau itu terjadi... ini kezaliman," ujarnya dalam program Saksi Kata, diunggah di akun YouTube Tribunnews, Senin (21/7/2025).

Ia menegaskan akan melawan karena ini sudah menjadi masalah harga diri. 

Nama Abraham Samad dipastikan menjadi salah satu dari 12 terlapor yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang dikeluarkan penyidik Polda Metro Jaya.

Informasi ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rizal Fadillah, dan kuasa hukum Abdullah Alkatiri.

Beberapa nama lain yang juga masuk dalam daftar terlapor tersebut antara lain Roy Suryo, Eggi Sudjana, dan Tifauzia Tyassuma.

Baca juga: Nama Jokowi Disebut dalam Korupsi Haji 2024, KPK Buka Peluang Panggil Mantan Presiden

Sosok Abraham Samad

Abraham Samad adalah seorang aktivis, pengacara, dan advokat yang dikenal karena perjuangannya melawan korupsi.