Anak Usia di Bawah Dua Tahun Tidak Dianjurkan Memakai Masker, Ini Cara Melindunginya dari Covid-19
Dokter spesialis anak, dr Andreas mengatakan protokol kesehatan pada anak sedikit berbeda dengan protokol kesehatan untuk orang dewasa.
TRIBUNPALU.COM - Di tengah merebaknya wabah virus corona Covid-19, masker merupakan salah satu kelengkapan protokol kesehatan yang diwajibkan.
Namun, rupanya ada beberapa golongan yang tidak dianjurkan menggunakan masker.
Satu di antaranya adalah anak-anak yang berusia di bawah dua tahun.
Dokter spesialis anak, dr Andreas mengatakan protokol kesehatan pada anak sedikit berbeda dengan protokol kesehatan untuk orang dewasa.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan penularan virus Covid-19 yang berupa aerosol maupun aerbond dapat melompat sejauh satu setengah meter.
"Physical distancing pada anak yang kita (IDAI) anjurankan itu dua meter," ujar dr Andreas.
• LINK LIVE STREAMING Liga Inggris di Mola TV Arsenal vs Watford, Minggu, 26 Juli 2020 Pukul 22:00 WIB
• Bersama Ai Rico Hidros Daeng dan Titan, Angelica Simperler Berziarah ke Makam Saphira Indah
• Data Sebaran Kasus Virus Corona di Indonesia 26 Juli 2020: 12 Ribu Pasien di Jatim Dinyatakan Sembuh
• Viral Pria di Sulawesi Selatan Diduga Perkosa Anjing, Kasus akan Dilaporkan ke Polda Sulsel
• Penduduk AS Dikirimi Paket Biji-bijian Misterius dari China, Dikhawatirkan Spesies Tanaman Invasif
Andreas menyarankan agar anak selama masa pendemi Covid-19 ini tetap berada di rumah.
Namun, bila ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan anak berkegiatan di luar rumah, hendaknya orang tua menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Misalnya ketika anak harus melakukan imunisasi ke rumah sakit.
"Ketika kita harus datang ke rumah sakit, protokol kesehatan harus dilakukan. Yang terbaik masker plus face shield lebih melindungi lagi dan cakupannya lebih besar menggunakan masker yang dikombinasikan dengan face shield," katanya.
Andreas pun tidak menganjurkan anak di bawah usia dua tahun menggunakan masker.
Ia menyarankan anak di bawah dua tahun dibawa dengan kereta dorong dan mengenakan penutup pada kereta yang digunakannya saat harus keluar rumah.
"Ketika kita punya kereta dorong itu ditutupi atau dilindungi dan anak dipakaikan face shield," katanya
"Atau pilihan kedua, membawa tas anti Covid-19 dibawa yang isinya hand sanitizer, dan untuk bersih-bersihnya," katanya.
Kasus anak yang tertular Covid-19 di Indonesia dikatakannya cukup tinggi, bahkan tertinggi di Asia.