Cerita Atlet

Media Olympic Puji Kehebatan Minions, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya: Tak Semudah yang Terlihat, Tapi

Media Olympic Channel menguak kehebatan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menjadi ranking satu dunia. Bagaimana strategi The Minions pada debut perdana ini?

Editor: Imam Saputro
Humas PBSI
Media Olympic Channel menguak kehebatan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menjadi ranking satu dunia. Bagaimana strategi The Minions pada debut perdana ini? 

Tetapi menurutnya menikmati proses dan melakukan yang terbaik adalah usaha yang harus terus ia pertahankan.

"Ya pastinya pengen juara lah Olympic, cuman kan ya nikmati aja lah. Nggak mau terlalu pressure juga. Yang penting saya mau kasih yang terbaik," ujar Kevin Sanjaya.

Mengulas sejarah dominasi Indonesia di ajang Olympic, terakhir kali kemenangan dipersembahkan oleh Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olympic Beijing 2008.

Tentu saja, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya jadi harapan besar bagi Indonesia yang berpeluang kuat merebut emas Olympic 2020.

"Ganda putra Indonesia tidak mendapatkan medali emas sejak Markis Kido dan Hendra Setiawan memenangkan medali emas di Beijing 2008," narasi dalam video tersebut.

Hendra Setiawan/Markis Kido merebut medali emas Olimpiade Beijing 2008.
Hendra Setiawan/Markis Kido merebut medali emas Olimpiade Beijing 2008. (zimbio.com)

Perjuangan Sang Ayah demi Kevin Sanjaya; Rela Tempuh Jarak Jauh, Tak Pernah Absen Dampingi Latihan

Marcus Gideon pun mengaku termotivasi saat menyaksikan laga final itu.

Sehingga ia pun bertekad ingin menjadi kampiun Olympic selanjutnya.

"Ya saya juga nonton waktu itu di rumah di televisi. Sangat gimana ya, kayanya pengen banget gitu 'wah keren ya bisa Olympic champion kan', itu juga kan prestisius banget gelarnya, ya impian lah waktu itu juga," jelas Marcus Gideon.

Olympic Channel juga tahu betul bagaimana Indonesia sangat menggilai bulutangkis, sehingga tak heran jika Marcus Gideon/Kevin Sanjaya benar-benar menjadi tumpuan juara.

"Marcus Gideon yang berusia 29 tahun dan Kevin Sanjaya yang masih 24 tahun membawa harapan dan ekspetasi bangsa di pundak mereka," tulis Olympic Channel.

Menanggapi hal itu, Marcus Gideon justru mengenang masa di mana keduanya masih harus membangun chemistry.

"Kita nggak pasti langsung bagus juga. Terus ada beberapa turnamen gagal tapi ya kita evaluasi akhirnya tahun 2016 awal mulai kelihatan hasilnya," jelasnya.

Olympic Ditunda, Marcus Gideon Optimis sekaligus Gemas Hadapi Endo/Watanabe: Akhirnya Pasti Menang!

Lebih lanjut, Marcus Gideon juga mengaku jika saat The Minions menjadi nomor satu, tekanan justru semakin bertambah.

Bahkan mereka dituntut untuk harus menang, meskipun jika kalah di laga final saja itu sudah dianggap gagal memenuhi ekspetasi.

"Ya pasti tekanan banyak ya dari mana-mana. Kalau dulu kan sebelum jadi ranking satu, kita main juga no pressure, kalau menang kaya kejutan, giliran kalah ya nggak apa apa, normal. Giliran sekarang kita main pun, dari semua aspek itu bilang kita harus juara, kalau kalah di final aja, katanya failed gitu, gagal," terang atlet kelahiran Jakarta tersebut.

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya saat berada di podium Asian Games 2018
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya saat berada di podium Asian Games 2018 (badmintonindonesia.org)
Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved