Indonesia Jalin Kerjasama dengan Rusia di Bidang Kesehatan, termasuk Vaksin Covid-19
Pengembangan vaksin dan penelitian teknologi kesehatan juga menjadi bagian dari yang dikerjasamakan Indonesia dan Rusia.
Rusia telah menawarkan untuk memasok vaksin di Filipina atau bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk memproduksinya secara massal.
Filipina termasuk di antara negara di Asia yang memiliki jumlah kasus tertinggi, yang meningkat 2.987 menjadi 139.538 pada Selasa (11/8/2020).
"Saya akan memberitahu Presiden (Vladimir) Putin, saya memiliki kepercayaan besar dalam studi Anda dalam memerangi Covid dan saya percaya vaksin yang telah Anda hasilkan sangat baik bagi umat manusia," kata Duterte.
Perlombaan sejumlah negara di dunia untuk mengembangkan vaksin Covid-19 telah membawa kekhawatiran bahwa kecepatan dan prestise Nasional dapat membahayakan keselamatan.
Untuk menghilangkan ketakutan publik, Duterte menawarkan diri menjadi kelinci percobaan dan berkata "Saya bisa menjadi yang pertama yang dapat mereka lakukan uji coba."
• 30 Tenaga Kesehatan di RSU Haji Medan Positif Covid-19, Dua di Antaranya Meninggal Dunia
• Soroti Penahanan Jerinx SID, Tamara Bleszynski: Sekejam Itukah Dunia Kesehatan Kita?
• Usaha Pendekatan dengan Ayu Ting Ting Berakhir, Didi Riyadi Kecewa: Saya Nggak Mau Maksa
• Ayahnya Tak Dampingi saat Pemberkatan Nikah, Shandy Aulia: Tak Akan Mengurangi Cinta Saya Kepadanya
Rusia Jadi Negara Pertama di Dunia Setujui Vaksin Covid-19
Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia menjadi negara pertama di dunia memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 setelah kurang dari dua bulan diujikan kepada manusia.
"Pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, vaksin untuk melawan virus corona telah didaftarkan," ujar Putin dalam konferensi pers virtual seperti dilansir dari AFP, Selasa (11/8/2020).
Reuters melaporkan, persetujuan ini dikeluarkan setelah kurang dari dua bulan pengujian pada manusia.
Kecepatan di mana Rusia bergerak untuk meluncurkan vaksinnya itu menyoroti tekad untuk memenangkan perlombaan global memperoleh produk yang efektif.
Namun, di sisi lain hal itu telah menimbulkan kekhawatiran, hanya sekadar menempatkan prestise Nasional di atas ilmu pengetahuan dan keselamatan.
Berbicara pada pertemuan pemerintah di televisi negara, Putin mengatakan vaksin yang dikembangkan Institut Gamaleya Moskow, aman.
Bahkan vaksin itu telah diujicobakan kepada seorang putrinya.
"Saya tahu vaksin itu bekerja cukup efektif, membentuk kekebalan yang kuat dan saya ulangi, itu telah lulus dari semua persyaratan yang diperlukan," kata Putin.
Dia berharap Rusia akan segera mulai memproduksi massal vaksin tersebut.
Lebih dari 100 calon vaksin sedang dikembangkan di seluruh dunia untuk mencoba menghentikan pandemi Covid-19.