Virus Corona

Pandemi COVID-19: Angka Kematian Gajah di Sri Lanka Menurun selama Masa Lockdown

Angka kematian gajah di Sri Lanka dilaporkan mengalami penurunan selama masa pandemi COVID-19.

Editor: Imam Saputro
Lakruwan Wanniarachchi/AFP
Potret gajah di Sri Lanka 

TRIBUNPALU.COM - Angka kematian gajah di Sri Lanka dilaporkan mengalami penurunan selama masa pandemi COVID-19.

Hal ini disebut sebagai akibat dari diterapkannya lockdown atau karantina wilayah di negara tersebut.

Kebijakan tersebut menyebabkan warga setempat tidak banyak melakukan kegiatan di luar rumah sehingga bentrokan antaran warga dan gajah pun menjadi jarang terjadi.

"Bisa dikatakan konflik antara gajah dan warga menurun selama masa pembatasan ini," kata pakar gajah terkemuka Jayantha Jayewardene menjelang peringatan Hari Gajah Sedunia, Rabu (12/8/2020).

Angka kematian gajah di Sri Lanka dilaporkan mengalami penurunan selama masa lockdown COVID-19
Angka kematian gajah di Sri Lanka dilaporkan mengalami penurunan selama masa lockdown COVID-19 (Lakruwan Wanniarachchi/AFP)

Gajah di Pakistan Akhirnya Dipindah ke Kamboja setelah Menderita Selama Bertahun-tahun

Kendati demikian, Jayantha Jayewardene mengakui bahwa kondisi ini hanya sementara.

"Para petani akan kembali mempertahankan ladang mereka dan perburuan akan berlanjut," imbuhnya.

Dilansir dari AFP, kebanyakan gajah diburu dengan cara ditembak mati atau diracun oleh petani yang berupaya menjauhkan mamalia besar itu dari ladang mereka.

Sementara itu, konservasionis dan mantan dirjen badan satwa liar Sumith Pilapitiya mengatakan setidaknya angka kematian gajah menurun hingga 40 persen selama masa karantina yang dimulai pada Maret hingga Juni.

Pilapitiya memaparkan sejak 2010 hingga 2017, rata-rata 240 gajah diburu setiap tahunnya, dan angka tersebut mengalami peningkatan sejak itu.

Menurut laporan, sebanyak 405 gajah di Sri Lanka diburu pada tahun 2019 lalu
Menurut laporan, sebanyak 405 gajah di Sri Lanka diburu pada tahun 2019 lalu (Lakruwan Wanniarachchi/AFP)

Ratusan Gajah Ditemukan Mati secara Misterius, Pemerintah Botswana Lakukan Investigasi

Menurut data pemerintah, tercatat ada 405 gajah yang diburu pada 2019, di mana angka tersebut meningkat dari 360 ekor di tahun 2018 silam.

"Gajah Asia termasuk dalam kategori terancam punah, jadi kami tidak bisa kehilangan gajah pada tingkat tersebut," ujar Pilapitiya.

Ia pun menyampaikan harapannya agar 'penurunan signifikan' selama masa karantina akan menurunkan jumlah keseluruhan untuk tahun ini.

Diketahui, populasi gajah di Sri Lanka mengalami penurunan hingga 7.000 ekor, berdasarkan data sensus terbaru.

Jumlah ini menurun dari 12.000 ekor di awal tahun 1900-an.

Gajah Asia termasuk dalam kategori terancam punah.
Gajah Asia termasuk dalam kategori terancam punah. (Lakruwan Wanniarachchi/AFP)

Lahir di Tengah Pandemi Virus Corona, Bayi Gajah di Taman Safari Bogor Diberi Nama Covid

Pandemi COVID-19 di Sri Lanka

Sementara itu, sampai dengan Kamis (13/8/2020) ini Sri Lanka mencatat 2.881 kasus konfirmasi positif COVID-19, sebagaimana dilaporkan Worldometers.

Dari keseluruhan kasus, sebanyak 2.638 pasien telah dinyatakan sembuh di samping ditemukannya 11 laporan kasus kematian.

Secara global, negara tersebut menduduki peringkat ke 119, menurut data Worldometers.

Adapun total kasus COVID-19 terkonfirmasi di seluruh dunia ada 20.774.754.

Dari 262.968 kasus baru yang tercatat dalam kurun waktu 24 jam ini, India dan Brasil menjadi penyumbang terbanyak.

Keduanya menyumbang kasus baru dengan rincian 58.081 kasus di Brasil dan 67.066 kasus di India

Update Corona Global Kamis,13 Agustus 2020 Pagi: Ada tambahan 6.385 Meninggal dalam 24 Jam Terakhir

ILUSTRASI tenaga medis yang menangani pasien positif virus corona Covid-19 dan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
ILUSTRASI tenaga medis yang menangani pasien positif virus corona Covid-19 dan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. (AFP/PAOLO MIRANDA via Kompas.com)

Berikut TribunPalu.com merangkum 10 negara dengan jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi tertinggi per Kamis pagi WIB.

1. Amerika Serikat

Terkonfirmasi: 5.356.629

Meninggal: 168.992

Sembuh: 2.802.208

2. Brasil

Terkonfirmasi: 3.170.474

Meninggal: 104.263

Sembuh: 2.309.477

3. India

Terkonfirmasi: 2.395.471

Meninggal: 47.138

Sembuh: 1.695.860

4. Rusia

Terkonfirmasi: 902.701

Meninggal: 15.260

Sembuh: 710.298

5. Afrika Selatan

Terkonfirmasi: 568.919

Meninggal: 11.010

Sembuh: 432.029

6. Meksiko

Terkonfirmasi: 492.522

Meninggal: 53.929

Sembuh: 332.800

7. Peru

Terkonfirmasi: 489.680

Meninggal: 21.501

Sembuh: 335.756

8. Kolombia

Terkonfirmasi: 422.519

Meninggal:13.837

Sembuh: 239.785

9. Chili

Terkonfirmasi: 378.168

Meninggal: 10.205

Sembuh: 351.419

10. Spanyol

Terkonfirmasi: 376.864

Meninggal: 28.579

Sembuh: Data Tidak Tersedia

(Catatan: data dapat berubah sewaktu-waktu, update terkini klik di sini)

(TribunPalu.com/Clarissa/Bobby W)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved