Kisah di Balik Viralnya Pria yang Tinggal Sendirian di Puncak Gunung Wilis selama Bertahun-tahun

Pria yang memilih tinggal seorang diri di puncak Gunung Wilis sejak 2,5 tahun terakhir itu bernama Hamzah (47).

Facebook/Mas Ari Purnomo Adi
Para pendaki bertemu dengan Hamzah di Puncak Trogati Gunung Wilis, Minggu (23/8/2020). Hamzah diketahui telah 2,5 tahun tinggal seorang diri di Puncak Trogati Gunung Wilis. 

TRIBUNPALU.COM - Seorang pria diketahui telah bertahun-tahun tinggal di puncak Gunung Wilis, sebuah gunung yang berada di perbatasan enam kabupaten di Jawa Timur.

Unggahan mengenai pria tersebut pun menjadi viral di media sosial.

Dalam unggahan akun Instagram @pendakilawas, tampak foto sebuah bivak sederhana yang dilengkapi dengan bendera merah putih.

Adapun foto seorang pria yang tampak tersenyum mengenakan jaket dan topi hitamnya.

Dijelaskan dalam unggahan viral tersebut, pria yang memilih tinggal seorang diri di puncak Gunung Wilis sejak 2,5 tahun terakhir itu bernama Hamzah (47).

Hamzah tinggal seorang diri di dalam bivak yang didirikan di Puncak Trogati Gunung Wilis 2.563 Mdpl.

Viral di Sorong, Oknum TNI Keluarkan Senjata Gara-gara Tak Terima Ditegur Petugas Covid-19

Curhat Dokter Penyintas Covid-19 Soal Banyak Warga yang Tak Takut Virus Corona dan Anggap Konspirasi

Bivak Hamzah
Potret bivak yang dijadikan tempat tinggal oleh Hamzah selama hidup di puncak Gunung Wilis 2,5 tahun terakhir.

Pengunggah menyebutkan, sehari-hari, Hamzah mengonsumsi tiwul sebagai makanan pokoknya.

Ia juga memanfaatkan tumbuh-tumbuhan di sekitarnya untuk bertahan hidup.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan air, Hamzah memanfaatkan air hujan serta mata air yang mengalir di dasar jurang.

"Ultimate Survival and BushCrafter.

Pak Hamzah, 47 thn asal Kalidawir, Tulungagung, selama 2.5 tahun tinggal seorang diri di puncak tertinggi pegunungan Wilis.

Beliau tinggal di dalam bivak yang didirikannya di Puncak Trogati Gunung Wilis 2563 Mdpl.

Makanan pokoknya adalah tiwul. Selain itu beliau memanfaatkan tumbuh tumbuhan yang ada disekitar puncak sebagai sumber makanan.

Contoh tumbuhan tersebut adalah Bayam Hutan, Ginseng Hutan, Sawi Hutan, Manis Rejo ( Cantigi), selada air, dll.

Untuk kebutuhan air minum beliau memanfaatkan air hujan atau mengambil air dari mata air yang mengalir di dasar jurang di kiri kanan puncak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved