Setengah Tahun Wabah Covid-19 Merebak di Indonesia dan Mengapa Prediksi Puncaknya Meleset
"Kembali menerapkan PSBB atau apa pun istilahnya, saat ini sudah sulit. Covid-19 sudah terlanjur menyebar,"
TRIBUNPALU.COM - Kasus infeksi virus corona Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.
Ini artinya, pandemi Covid-19 telah berlangsung selama enam bulan atau setengah tahun di Indonesia.
Selama periode tersebut jumlah kasus positif harian yang dicatat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kian tinggi.
Jika dibandingkan pada saat awal kasus ini muncul pada Maret 2020, penambahan kasus harian hanya berada di kisaran belasan hingga puluhan.
Namun pada saat ini, penambahan kasus harian tidak pernah absen dari angka ribuan per hari.
Pada pekan lalu, misalnya, penambahan kasus harian menembus rekor selama tiga hari berturut-turut.
Data per 2 September 2020 menunjukkan, sudah 180.646 orang di Indonesia yang positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 129.971 orang telah dinyatakan sembuh dan 7.616 orang meninggal dunia.
Selain itu, masih ada 43.059 orang yang tengah menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah.
• Pakar Penyakit Menular dari AS Soroti Kebijakan Pembukaan Kembali Bioskop di Indonesia
• Pakar dari IPB Sebut Virus Corona Covid-19 Masih Misterius karena Tingginya Tingkat Penularan
• Rekor Tertinggi 3.003 Kasus Baru Covid-19, Ahli Nilai Indonesia Masuki Fase Rawan dan Kritis
• Curhat Dokter Penyintas Covid-19 Soal Banyak Warga yang Tak Takut Virus Corona dan Anggap Konspirasi
Prediksi meleset
Bila dilihat ke belakang, tentu masih ingat saat sejumlah pihak membuat prediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir di Indonesia.
Institut Teknologi Bandung (ITB), misalnya, membuat simulasi dan pemodelan sederhana yang memprediksi puncak kasus harian Covid-19.
Dari prediksi ITB, puncak kasus harian diprediksi akan berakhir pada April 2020.
Saat itu, pandemi diperkirakan berakhir saat kasus harian berada di angka 600 pasien.
Perhitungan dilakukan dengan model Richard's Curve Korea Selatan karena sesuai dengan kajian Kelompok Pemodelan Tahun 2009 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Kuntjoro A. Sidarto.