Ungkap Alasan Pilih Joko Widodo, Megawati: Saya Carinya dengan Hati yang Bersih, Bukan Pragmatis
Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, saat menjatuhkan pilihan kepada Jokowi bukan berdasarkan pada alasan pragmatis.
TRIBUNPALU.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputeri mengungkap alasannya saat memutuskan memilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden.
Megawati mengungkapkan, saat menjatuhkan pilihan kepada Jokowi bukan berdasarkan pada alasan pragmatis.
Namun, karena ia memilih dengan hati yang bersih.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pengumuman calon kepala daerah tahap ke-V PDIP secara virtual, Rabu (2/9/2020).
"Jadi saya sendiri mikir apa karena dulu saya dapat membuktikan bahwa Insyaallah pilihan saya, karena saya mencarinya dengan hati yang bersih, bukan secara pragmatis."
"Melihat kok Pak Jokowi, kalau dipikir kan dulu siapa Jokowi? Orang bilang itu kan hanya insinyur lalu pengusaha furniture," kata Megawati, seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV.
• Data Sebaran COVID-19 di Indonesia: Kasus Harian di 8 Provinsi Lampaui Angka 100
• Menristek Bambang Brodjonegoro Sebut Belum Ada Bukti Mutasi Virus Corona D614G Lebih Berbahaya
• Kisah di Balik Viralnya Pria yang Tinggal Sendirian di Puncak Gunung Wilis selama Bertahun-tahun
• Pakar Penyakit Menular dari AS Soroti Kebijakan Pembukaan Kembali Bioskop di Indonesia
• Pengamat Menilai Pemberian Subsidi Gaji Tak Mampu Hindarkan RI dari Resesi
Untuk itu, Megawati menegaskan, bahwa dirinya tidak akan sembarangan dalam memberikan rekomendasi kepada seseorang sebagai calon pemimpin.
Sebab, ia mencari calon pemimpin yang membawa arah perjuangan untuk bangsa Indonesia.
"Ya begitulah yang saya katakan, saya tidak akan sembaran mencari orang."
"Karena bukan demi pak Jokowi seperti sekarang, demi pemimpin bangsa ini dapat membawa arah perjuangan yang namanya bangsa dan negara Indonesia," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga memberikan wejangan kepada para calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP agar tak menjadi pimpinan yang mencari keuntungan.
Ia mengingatkan, terjun ke politik bukanlah jalan untuk menjadi kaya.

"Kalau inging kaya jangan masuk ke politik, pengalaman saya nggak ada orang di partai politik itu yang menjadi kaya raya seperti pengusaha."
"Sebaiknya keluar, jadilah kalian yang disebut pengusaha," kata Megawati, seperti diberitakan Tribunnews.com.
Karena itu, Megawati selalu menanyakan alasan pihak-pihak yang ingin bergabung dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.