DKI Jakarta PSBB Total Lagi, Yunarto Wijaya Kritik Anies Baswedan: Nggak Ada yang Teriak Telat Nih?
PSBB total lagi di DKI Jakarta, Yunarto Wijaya menyampaikan kritikan untuk Gubernur Anies Baswedan melalui cuitan: nggak ada yang teriak telat nih?
Kontrol di level mikro, minimal perkecamatan, negara punya TNI-Polri yg msh berbasis teritori kok," cuit @yunartowijaya.
Ia juga mempertanyakan langkah Anies Baswedan yang berencana membuka bioskop hingga penerapan ganjil genap di saat PSBB transisi masih diterapkan.
Menurutnya, langkah ini terbilang terlambat untuk diterapkan.
"Terus kenapa anies 5x hrs perpanjang psbb transisi?
Pake ganjil genap diberlakukan lagi, plus rencana bioskop lah...
Gak ada yg teriak telat nih psbb?" lanjutnya

Terakhir ia juga menyinggung soal Surat Keputusan Kemenkes bahwasanya PSBB di DKI Jakarta belum dicabut.
Sehingga Pemprov DKI Jakarta tidak perlu melakukan perizinan kembali ke Kemenkes.
"Terus kenapa @aniesbaswedan baru berlakukan psbb skrg?" tanyanya di cuitan siang tadi.
• Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Siapkan Lahan untuk 6.000 Makam
Diketahui, PSBB transisi di DKI Jakarta berakhir pada hari ini, Kamis (10/9/2020).
PSBB transisi ini telah diberlakukan sejak 5 Juni 2020 lalu yang mulanya dilaksanakan selama 28 hari atau sampai 2 Juli 2020.
Namun, Gubernur Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan mencabut PSBB transisi.
Lantas aturan apa saja yang kembali diperketat oleh Pemprov DKI Jakarta?
Perkantoran wajib work from home
Dengan diterapkannya PSBB ketat, Anies Baswedan kembali mewajibkan sebagian besar perkantoran menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).