Sepakat dengan Keputusan Anies Baswedan Terapkan PSBB Total, Yunarto Wijaya: Tapi Ada Catatan Kritis
Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan sejumlah catatan kritis untuk Anies Baswedan terkait penerapan PSBB total.
TRIBUNPALU.COM - Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total menuai perhatian dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Diketahui sebelumnya Anies Baswedan memutuskan menghentikan masa transisi dan menerapkan kembali PSBB total.
Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan rem darurat atau emergecy break policy di tengah kondisi Ibu Kota yang kian mengkhawatirkan.
Kebijakan tersebut diambil dengan mempertimbangkan beberapa faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.
• Anies Baswedan dan Menko Perekonomian Beda Pendapat Soal WFH, Yunarto: Ikuti yang Punya Otoritas
• DKI Jakarta PSBB Total Lagi, Yunarto Wijaya Kritik Anies Baswedan: Nggak Ada yang Teriak Telat Nih?
Itu artinya, penerapan PSBB transisi di DKI Jakarta pun dicabut dan PSBB kembali diterapkan pada Senin 14 September.
Yunarto Wijaya mengatakan bahwa dirinya percaya dengan data-data yang diabcakan Anies Baswedan saat konpers.
Ia mengakui bahwa saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta semakin meningkat.
Oleh karena itu, dirinya setuju dengan diterapkannya PSBB total.
• Soal Pamor PDIP di Sumbar, Yunarto Wijaya Tegur Warganet: Ada Bukti? Bisa Jadi Fitnah ke Pemprov Lho
Namun Yunarto Wijaya memberikan catatan kritis untuk Anies Baswedan.
"Terkait dgn kebijakan dki, saya pribadi percaya dengan data-data yg dibacakan @aniesbaswedan
pada saat konpers, tanpa itupun kita tau byk data berseliweran di socmed & media kenaikan angka di jkt mengkhawatirkan.. Saya sepakat perlu ada pengetatan.. Tapi ada catatan kritis," tulis Yunarto Wijaya.
Catatan pertama adalah, Pemprov DKI Jakarta harus melakukan evaluasi terkait pelaksanaan PSBB transisi.
"Pertama, pemprov dki jg harus evaluasi apakah penegakan pada masa PSBB transisi sudah dilakukan? Jelas kok didepan mata kepala kita sendiri, di resto2/kaki lima, protokol kesehatan hanya jadi lipstik, kerumunan (termasuk saat olahraga hari minggu) dah jadi hal yg seakan normal," tulisnya.
Menurutnya pada saat penerapan PSBB transisi masih banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
Yunarto Wijaya mengatakan bahwa kelemahan Anies Baswedan selama ini adalah terkait implementasi kebijakan.