Cerita Atlet
Lewat Voting, BWF Nobatkan Liliyana Natsir Jadi Atlet Bulutangkis Wanita Terbaik dalam Satu Dekade
Kalahkan Tai Tzu Ying yang jadi tunggal putri nomor satu dunia, Liliyana Natsir dinobatkan BWF jadi atlet bulutangkis wanita terbaik dalam satu dekade
TRIBUNPALU.COM - Pebulutangkis kebanggaan Tanah Air, Liliyana Natsir, mendapatkan gelar baru yang diberikan oleh Badminton World Federation (BWF).
Spesialis ganda campuran pasangan Tontowi Ahmad itu resmi dinobatkan sebagai pebulutangkis wanita terbaik dalam satu dekade terakhir.
Gelar itu didapatkan Liliyana Natsir setelah BWF melakukan penghitungan jajak pendapat di akun Twitter resmi, @bwfmedia beberapa waktu yang lalu.
Dalam voting itu, mulanya Liliyana Natsir menang telak atas pebulutangkis asal Spanyol, Carolina Marin di babak 16 besar.
Kemudian, ia bersaing dengan pemain ganda campuran nomor satu dunia, Huang Yaqiong di babak perempat final.
Lagi-lagi, Liliyana Natsir menang dengan keunggulan 89,3 persen suara.
Di tahap empat besar, ia berhadapan dengan wakil Jepang, Ayaka Takahashi dan meraih voting sebanyak 86,6 persen.
Terakhir di babak final, Liliyana Natsir menaklukkan tunggal putri nomor satu dunia, Tai Tzu Ying dengan perolehan suara 69,4 persen.
Gelar baru itu pun menjadi kebanggaan tersendiri bagi Liliyana Natsir.
Hal itu tampak pada unggahan Instagram Story-nya yang menampilkan ucapan selamat dari para kerabatnya.
"Thank God and thank you to all my friends who have chosen me, you guys amazing," tulis @natsirliliyana pada Rabu (23/9/2020).

Liliyana Natsir juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mendapatkan gelar pemain terbaik dalam satu dekade.
Padahal di sektor putra, ada lima pebulutangkis Tanah Air yang menjadi kandidat.
Selain Tontowi Ahmad, ada pula dua pasangan ganda putra terbaik dunia saat ini.
Siapa lagi kalau bukan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
• Marcus/Kevin Kembali Gagal dalam Kejuaraan Dunia BWF, Liliyana Natsir Beri Saran Ini
Dikutip dari BolaSport.com, kelima atlet nasional itu mampu mengungguli lawan masing-masing pada babak 16 besar.
Hendra Setiawan menyingkirkan mantan rival asal China Fu Hai Feng, dan Mohammad Ahsan menyisihkan wakil Denmark, Carsten Mogensen, sementara Tontowi Ahmad unggul atas pemain bintang lima, Lin Dan.
Adapun Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya melaju ke perempat final setelah masing-masing mengalahkan wakil Korea Selatan, Yoo Yeon-seong dan pemain ganda campuran China, Zheng Si Wei.
Pada perempat final hanya Tontowi Ahmad dan Kevin Sanjaya yang tidak lolos, itu pun disingkirkan sesama pemain Indonesia.
Tontowi Ahmad kalah suara dari Mohammad Ahsan, sedangkan Kevin Sanjaya disingkirkan Hendra Setiawan.
• Jadwal Bulutangkis 2021 Padat, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Hanya Tampil di 5 Turnamen Prestisius Ini
Memiliki tiga wakil di tahap semifinal, Indonesia hanya bisa meloloskan Hendra Setiawan yang mengungguli Marcus Gideon.
Di sisi lain, Mohammad Ahsan kalah voting dari legenda hidup Malaysia, Lee Chong Wei.
Babak final pun berlangsung ketat lantaran mempertemukan dua pebulu tangkis senior yang paling disegani dari sektor tunggal dan ganda.
Sayangnya, Hendra Setiawan kalah suara dari Lee Chong Wei.
Mantan pemain tunggal putra nomor satu dunia itu meraup 58,9 persen dari 10.894 suara yang masuk.

• Dapat Ucapan Ulang Tahun Nyeleneh dari Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan: Amin, Kecuali yang Terakhir
Terlepas dari hasil voting tersebut, Liliyana Natsir memang layak mendapatkan gelar tersebut.
Sebab secara prestasi, perempuan yang akrab disapa Butet itu telah menyabet beberapa gelar dan rekor.
Ia pernah merebut gelar juara dunia alias World Championship sebanyak empat kali di sektor ganda campuran.
Yakni, dua kali gelar juara dunia bersama Nova Widianto dan dua kali kemenangan dengan Tontowi Ahmad di gelaran BWF World Championship.
Di sektor ganda putri, ia bersama Vita Marissa juga meraih tiga gelar juara termasuk medali emas SEA Games 2007.
Prestasi puncaknya adalah saat ia berhasil merebut medali emas Olympic Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad.

Selain itu, BWF juga mengulas prestasinya yang tak tertandingi dalam satu dekade terakhir.
- 2014: Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad menjadi satu-satunya pebulutangkis yang memenangkan tiga gelar All England berturut-turut.
- 2016: Wanita Indonesia kedua yang memenangkan medali emas Olimpiade setelah Susy Susanti.
- 2016: Pemain pertama dari Indonesua yang bermain di dua final Olimpiade. Dia memenangkan perak di Beijing 2008.
- 2016: Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad menjadi pasangan campuran Indonesia pertama yang meraih sukses Olimpiade.
- 2017: Pebulutangkis ganda campuran tersukses dalam sejarah Kejuaraan Dunia (empat gelar).
Liliyana Natsir memutuskan gantung raket pada usia 34 tahun, tepatnya pada Januari 2019.
Momen pensiunnya itu pun dirayakan dengan farewell party yang khidmat dan penuh haru setelah gelaran Indonesia Masters 2019.
Di ajang terakhirnya itu, setidaknya Liliyana Natsir sudah mengoleksi 51 gelar internasional.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya, Kompas.com/Tri Indriawati)