Info BMKG
Gempa Bumi M 5,3 Guncang Kodi, Sumba Barat Daya, NTT pada Senin Pagi, Gempa Tidak Berpotensi Tsunami
BMKG catat adanya gempa bumi berkekuatan M 5,3 terjadi di wilayah Kodi, Sumba Barat Daya, NTT pada Senin (28/9/2020) pagi.
Masyarakat diminta jangan mudah terpancing
Diakui Daryono bahwa kepanikan masyarakat akibat informasi potensi gempa megathrust sudah sering kali terjadi, dan terus berulang sejak pasca peristiwa tsunami Aceh 2004.
Gaduh akibat potensi gempa megathrust dan tsunaminya selalu muncul, setiap para ahli mengemukaan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami.
"Untuk mengakhirinya, kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah "kagetan" setiap ada informasi potensi bencana," tegasnya.
Masyarakat juga diminta agar jangan mudah terpancing dengan judul berita dari media yang dengan bombastis memberitakan potensi bencana.
Daryono mengungkapkan terkadang ada media yang menyajikan berita yang tidak utuh dalam mengutip narasumber, sehingga muncul berita sepotong-sepotong yang akhirnya menimbulkan salah persepsi di tengah-tengah masyarakat.
"Waspada harus, tapi jangan takut dan panik hasil itu. Potensinya ada, tapi kapan nggak tahu. Cucu kita juga belum tentu. Mari bersama kita akhiri kepanikan ini dan kini saatnya bersama-sama menata mitigas," tukasnya.
• Ilmuwan ITB Prediksi akan Ada Gempa yang Berpotensi Munculkan Tsunami, BMKG Lakukan Modelling
Riset ITB: Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa
Hasil riset terkait potensi tsunami mencapai ketinggian 20 meter di Selatan Pulau Jawa yang viral tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report, Kamis (17/9/2020).
Penulis pertama dalam riset tersebut adalah Sri Widyantoro dari Global Geophysics Research Group, ITB. Tim peneliti lainnya terdiri dari Endra Gunawan, A Muhari, N Rawlinson, J mori, NR Hanifa, S Susilo, P Suspendi, H A Shiddiqi, AD Nugraha, dan HE Putra.
Riset tersebut dimulai sejak 5 tahun yang lau, menyusul pemodelan potensi bencana gempa bumi di zona subduksi di sepanjang selatan Jawa berbasis analisis multi-hazard dan multi-data untuk pengurangan risiko atau mitigasi bencana.
Seperti diwartakan Kompas.com, Jumat (25/9/2020), Endra salah satu peneliti riset itu menyampaikan potensi tsunami dan gempa besar di selatan Jawa berasal dari analisis data GPS dan data gempa yang terekam.
• Ada Potensi Tsunami Setinggi 20 Meter di Selatan Jawa, BMKG: Jadikan Acuan dalam Upaya Mitigasi
Berdasarkan data GPS menunjukkan adanya zona sepi gempa.
Artinya, bisa jadi zona itu mungkin hanya terjadi pergerakan pelan-pelan, sehingga gempa tidak terjadi, atau sebaliknya terjadi locking, daerah itu terkunci sehingga tidak dapat bergerak.
"Karena gempa itu siklus, maka ada saatnya di mana di wilayah itu ada pengumpulan energi, lalu akan melepaskan saat gempa," ungkap Endra.