7 Bulan Pandemi Covid-19, Ini Deretan Pernyataan Joko Widodo: Minta Masyarakat untuk Tidak Gaduh
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan terkait tujuh bulan merebaknya wabah virus corona Covid-19 di Indonesia.
"Saya tegaskan kembali bahwa kesehatan masyaraat, kesehatan publik tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Inilah prioritas. Tetapi memproritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi."
"Karena jika kita mengorbankan ekonomi itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluah juta orang. Ini bukan opsi yang bisa kita ambil, sekali lagi, kita harus mencari keseimbangan yang pas," beber dia.
2. Tak Setuju Lockdown dalam Skala Besar
Jokowi menyatakan tidak perlu sok-sokan memberlakulan lockdown di tingkat provinsi, kota atau kabupaten.
Menurutnya, hal itu akan mengorbankan kehidupan masyarakat.
Jokowi lebih memilih mini lockdown atau pembatasan sosial di skala mikro.
"Untuk itu saya menekankan pentingnya pembatasan sosial skala mikro atau mini lockdown. Kita buat lebih terarah, spesifik, tajam untuk mengatasi masalah Covid-19 tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat," ujar dia.
3. Klaim Penanganan Covid-19 Tidak Buruk
Masih dalam video yang sama, Jokowi mengklaim penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik.
Untuk mendukung klaim tersebut, Jokowi kemudian membeberkan sejumlah data yang ditampikan dalam video.
"Mari kita menilai berdasarkan fakta dan data, bukan berdasarkan kira-kira. Saya bisa mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik. Dalam jumlah kasus dan jumlah kematian, Indonesia jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain dengan jumlah penduduk yang besar," ujar dia.
Berdasarkan data jumlah kasus yang disampaikan Jokowi, Indonesia saat ini berada di urutan ke-23 dengan jumlah kasus sebanyak 295.449.
Di peringkat 1-5 ada Amerika Serikat (7.495.136 kasus), India (6.397.896 kasus), Brazill (4.849.229 kasus), Rusia (1.194.643 kasus) dan Kolombia (835.339).
Jokowi meminta Indonesia dibandingkan dengan negara yang juga besar jumlah penduduknya, bukan negara dengan jumlah penduduk kecil.
• Kata Politisi PKS Soal Batas Tarif Tes Swab Rp900 Ribu: Sudah Seharusnya Dilakukan Pemerintah
• Sempat Pamit Berburu Tanaman Janda Bolong, Seorang Warga Aceh Timur Diduga Hilang di Hutan
• Gelar Pesta Pernikahan yang Abai Protokol Kesehatan, Kasat Intel Ini Dicopot dari Jabatan
5. Klaim Kinerja Ekonomi Tidak Jelek