Ambulans Angkut Jenazah Pasien Reaktif Covid-19 di Probolinggo Dilempari Batu dan Diteriaki Warga
Sebuah video menunjukkan warga melempari mobil ambulans yang mengangkut jenazah pasien reaktif Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Aksi penolakan ambulans yang mengangkut jenazah pasien terduga virus corona Covid-19 kembali terjadi.
Bahkan aksi itu terekam dalam sebuah video yang kemudian beredar di media sosial dan aplikasi percakapan.
Belum lama ini, beredar sebuah video yang memperlihatkan warga melempari mobil ambulans yang mengangkut jenazah pasien reaktif Covid-19.
Bahkan, terdengar warga berteriak-teriak histeris menolak pemakaman jenazah itu.
Lantaran terus dilempari oleh warga yang marah, ambulans akhirnya mundur perlahan dan pergi dari lokasi.
Video itu lalu menyebar di Facebook dan grup WhatsApp.
• Jemput Pasien Covid, Tenaga Kesehatan di Surabaya Justru Dilumuri Kotoran oleh Keluarga Pasien
• Kisah Sopir Ambulans di Tengah Pandemi Covid-19: Kerja Ekstra Keras karena Angka Kematian Meningkat
• Kisah Penggali Kubur: Bekerja 24 Jam, Makamkan 1.500 Jenazah sejak Awal Pandemi Covid-19
Setelah ditelusuri, insiden penolakan ambulans dan jenazah pasien reaktif Covid-19 ini terjadi di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Minggu (4/9/2020).
Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Ugas Irwanto mengatakan, mobil ambulans itu membawa jenazah M (70) ke rumah duka.
M sebelumnya sakit sesak napas dan dibawa ke Rumah Sakit Rizani Kecalatan Paiton, pada Sabtu (3/10/2020).
Saat masuk ke rumah sakit, lanjut Ugas, M menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.
Pihak RS lalu melakukan tes swab, tapi M meninggal dunia sebelum hasil tes swab keluar.
Ugas menambahkan, tim medis rumah sakit memberlakukan pemulasaraan dan pemakaman menggunakan protokol Covid-19.
Keluarga M juga setuju jenazah dimakamkan sesuai protokol Covid-19.
Jenazah M lalu diantar ke rumah duka.
• Pascakasus Jenazah Wanita Dimandikan Perawat Pria, Direksi RSUD Djasamen Saragih Dicopot
• Hilang Dua Hari di Hutan Saat Cari Janda Bolong, Pria di Aceh Timur Akhirnya Ditemukan Selamat
• Omnibus Law UU Cipta Kerja Dinilai Rugikan Buruh, Ada Tujuh Poin yang Jadi Sorotan
• Covid-19 Belum Terkendali, Polda Metro Jaya Tak Keluarkan Izin Unjuk Rasa Buruh Tolak UU Cipta Kerja
Namun ternyata, keluarga malah berubah pikiran dan para warga menolak jenazah dimakamkan secara protokol Covid-19.
Warga kemudian merebut peti jenazah dan mengeluarkannya dari peti.
Kemudian dishalati dan dimakamkan secara biasa.
Tak hanya menolak pemakaman M secara protokol Covid-19 itu, sejumlah warga juga mengusir dan melempar mobil ambulans dengan batu dan kayu.
"Peristiwa itu sangat disayangkan karena di saat pihak keluarga sudah menerima proses pemulasaran dengan protokol kesehatan, ternyata setelah di rumah duka berubah pikiran dan cenderung anarkis. Kami tunggu saja hasil swabnya keluar, baru kami bisa mengambil langkah berikutnya," kata Ugas, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/9/2020).
Ugas menegaskan, pihaknya berencana memproses kejadian itu secara hukum jika hasil tes swab M keluar dan hasilnya positif. (Kompas.com/Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ambulans Dilempari Warga, Tolak Jenazah Pasien Reaktif Dimakamkan Protokol Covid-19"