Yunarto Wijaya Akui Tak Setuju Prioritas Vaksin untuk Usia Produktif: Sisanya 'Dipaksa' Stay at Home

Dengan pendekatan kesehatan dan kemanusiaan, Yunarto Wijaya akui tak setuju prioritas vaksin untuk usia produktif dan harus ada subsidi tambahahan.

Editor: Imam Saputro
Instagram @yunartowijaya
Dengan pendekatan kesehatan dan kemanusiaan, Yunarto Wijaya akui tak setuju prioritas vaksin untuk usia produktif dan harus ada subsidi tambahahan. 

TRIBUNPALU.COM - Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya bersuara soal wacana pemerintah yang memberikan prioritas vaksin Covid-19 kepada warga berusia produktif.

Menurut konsultan politik itu, langkah ini tidak sesuai dengan pendekatan kesehatan dan kemanusiaan.

Yunarto Wijaya mengaku tak setuju dengan prioritas vaksin Covid-19 untuk usia produktif 19-59 tahun.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penangan Covid-19, Reisa Broto Asmoro di acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 secara daring, Kamis (8/10/2020).

Menurut Jubir Satgas Covid-19, vaksin Covid-19 saat ini tengah dikembangkan untuk dapat bermanfaat bagi orang-orang di usia produktif.

Tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.
Tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro. (Dokumentasi BNPB)

Baca juga: Kabar Gembira! 6,6 Juta Vaksin Covid-19 Tersedia November 2020, Prioritas untuk 3 Golongan Ini

Selain anak-anak, orang dewasa dengan usia produktif dan berbagai aktivitas yang dilakukan masih harus tetap mendapatkan vaksin.

Tidak terkecuali untuk vaksin Covid-19 yang juga sebagai solusi utama memutus mata rantai pandemi Covid-19.

"Termasuk vaksin Covid-19, nantinya vaksin Covid-19 bisa bermanfaat untuk orang-orang di usia poduktif," kata Reisa Broto Asmoro, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, beberapa produsen vaksin yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 sudah menyiapkan vaksin untuk usia tertentu.

Antara lain, usia 18-59 tahun, serta untuk orang yang berusia di atas 65 tahun.

"Sejauh ini dari beberapa produsen vaksin sudah menyiapkan untuk usia 18-59 tahun, ada juga yang bisa menyediakan sampai di atas 65 tahun," ujarnya.

Yunarto Wijaya
Yunarto Wijaya (Tribunnews.com)

Baca juga: Kerap Kritik Anies Baswedan, Yunarto Wijaya Akui Sikapnya Bodoh & Sengaja Tunjukkan Keberpihakannya

Menyikapi hal tersebut, Yunarto Wijaya mengutip pernyataan pejabat WHO yang diwartakan oleh CNBC untuk menyampaikan argumennya.

Yunarto Wijaya mengutip artikel berjudul 'Healthy young people might not be able to get the coronavirus vaccine until 2022, WHO says'.

Seperti yang dikatakan Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis yang muncul di WHO, dr. Maria Van Kerkhove, bahwa penduduk dengan usia lebih muda tidak menjadi prioritas.

Maria Van Kerkhove mengatakan, vaksin justru diberikan kepada warga yang paling berisiko di setiap negara sebelum memvaksinasi semua penduduknya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved