Yunarto Wijaya Akui Tak Setuju Prioritas Vaksin untuk Usia Produktif: Sisanya 'Dipaksa' Stay at Home
Dengan pendekatan kesehatan dan kemanusiaan, Yunarto Wijaya akui tak setuju prioritas vaksin untuk usia produktif dan harus ada subsidi tambahahan.
“Kami perlu memastikan bahwa kami memvaksinasi mereka yang paling berisiko di setiap negara sebelum kami memvaksinasi semua orang di beberapa negara," kata Maria Van Kerkhove, Rabu (14/10/2020).
Ia melanjutkan bahwa selain kebijakan pemerintah, warga dengan usia yang lebih muda perlu menyadari bahwa tidak ada alasan mendesak untuk menerima vaksin sebelum orang yang lebih tua mendapatkannya.
“Sebagian dari itu, tidak hanya karena komitmen pemerintah, tetapi juga pemahaman individu yang mengatakan, ’Saya orang yang lebih muda. Saya tidak memiliki kondisi yang mendasarinya. Saya mungkin perlu menunggu agar kakek-nenek saya bisa mendapatkan vaksin," tambah Maria Van Kerkhove.
Baca juga: Bank Dunia Setujui Dana 12 Miliar Dolar AS untuk Vaksin Covid-19 di Negara-negara Berkembang
Dua kalimat itu ditandai oleh Yunarto Wijaya yang selaras dengan argumennya.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, ia berpendapat bahwa seharusnya penduduk dengan usia rentan dan mengidap penyakit bawaan yang lebih diprioritaskan.
"Kalo pake pendekatan kesehatan & kemanusiaan saya gak setuju sama logika yg dipake prioritas vaksin utk usia produktif 19-59 tahun.
Harusnya usia rentan & punya penyakit bawaan yg diprioritaskan, sama kaya penjelasan WHO dibawah ini..." cuit @yunartowijaya, Jumat (16/10/2020) pagi.
Baca juga: Hari Cuci Tangan Sedunia, Kemenkes: Cara Sederhana, Tapi Efektif Putus Penyebaran Covid-19
Di sisi lain, Yunarto Wijaya juga mengaku memahami wacana pemerintah ini lantaran usia produktif mempunyai beban dan tanggung jawab lebih besar untuk tetap bekerja.
Namun, kata dia, itu artinya sisa penduduk yang tidak termasuk usia produktif harus tetap berada di rumah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Yunarto Wijaya menambahkan, jika memang demikian yang dimaksud berarti kebijakan subsidi tambahan untuk warga berusia tua dan pelajar sekolah harus ditambah karena golongan tersebut tidak mendapatkan vaksin.
"Mungkin juga pemerintah pake logika bahwa yg usia produktif tsb punya beban tanggungjawab lbh besar buat keluar rumah,
sisanya artinya harus "dipaksa" stay at home,
kalau begitu hrs ada kebijakan subsidi tambahan buat usia tua & sekolah harus ditutup krn anak2 tdk dpt vaksin..." lanjutnya.
Sebanyak 6,6 Juta Vaksin Covid-19 Tersedia November 2020, Prioritas untuk 3 Golongan Ini
Terkait kabar terbaru soal vaksin, diwartakan sebelumnya akan ada tiga golongan yang diprioritaskan oleh pemerintah.