Kabar Tokoh
Prabowo Subianto Ulang Tahun ke-69, Sandiaga Uno: Semoga Allah Memberikan Kesehatan dan Keberkahan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto hari ini Sabtu (17/10/2020) merayakan ulang tahun yang ke-69 tahun.
Dalam operasi tersebut, Prabowo Bersama timnya berhasil menyelamatkan 10 dari 12 peneliti yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Puncak kariernya terjadi pada 1998, ketika ia ditunjuk sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad) yang membawahi sekitar 11.000 prajurit. Saat itu, ia juga memegang peran penting di dalam TNI AD, dimana ia ditugaskan untuk mengamankan Jakarta karena situasi yang sedang kacau saat terjadi reformasi.
Saat itu, mahasiswa melakukan aksi besar-besaran untuk menuntut mundurnya Soeharto yang sudah menjadi presiden selama lebih dari tiga dasawarsa itu.
Baca juga: Cerita Prabowo Terjebak Kerumunan Massa Demo Tolak UU Cipta Kerja: Sebagian Besar Pendemo Masih Baik
Sayangnya karier Prabowo juga merosot dengan pesat. Sehari setelah Soeharto yang juga mertuanya mengundurkan diri, jabatannya sebagai Pangkostrad dan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI dicopot.
Pemberhentian ini dilakukan setelah ia menjalani siding Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus. Salah satunya adalah kasus penculikan aktivis yang disebut-sebut dilakukan oleh Tim Mawar. Nama Prabowo terseret karena dialah yang membawahi Tim Mawar itu.
Meski tidak terbukti ia telah memberikan instruksi untuk melakukan penculikan, namun ia tertap disalahkan karena tidak mampu mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya. Sejak saat itu, kariernya di dunia militer akhirnya harus terhenti.
Pasca berhenti dari dunia militer, Prabowo mulai masuk ke dalam dunia bisnis dan politik. Di dunia bisnis, namanya tercatat sebagai salah satu pemegang peranan penting di beberapa perusahaan.
Dikutip dari daftar riwayat hidup calon presiden yang dimiliki KPU, pada tahun 2001 sampai 2009, namanya tercatat sebagai Presiden / CEO PT. Kertas Nusantara. Adapun sejak tahun 2002 sampai sekarang, namanya masih tercatat sebagai Presiden / CEO PT. Nusantara Energy dan sebagai Komisaris Utama PT. Tidar Kerinci Agung.
Sementara itu, di dunia politik kariernya dimulai sejak tahun 2004 ketika ia bergabung Bersama Partai Golkar. Ia bahkan pernah menjadi kandidat capres dari Partai Golkar, namun namanya kalah dari Wiranto.
Akhirnya Prabowo keluar dari Partai Golkar dan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada tahun 2008. Dalam Pemilu 2009, Gerindra langsung bisa meraih 26 kursi di DPR RI.
Prabowo juga maju mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2009. Namun mereka hanya mampu meraih suara 26,79 persen, masih kalah dari pasangan SBY – Boediono.
Pilpres berikutnya pada 2014, Prabowo kembali maju dalam bursa Pilpres. Kali ini ia bahkan langsung menjadi calon presiden, berdampingan dengan Hatta Rajasa. Namun lagi-lagi suaranya masih kalah dari pasangan Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla yang menjadi presiden dan wakil presiden untuk periode 2014-2019.
Ia tidak patah semangat. Di Pilres 2019 ini, ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno sebagai cawapresnya.
Ia kembali head to head dengan Joko Widodo yang maju sebagai calon petahana didampingi oleh Ma’ruf Amin.
Saat ini, belum dapat dipastikan siapa yang menang dalam Pilres 2019. Proses perhitungan suara di KPU masih berlanjut. Proses perhitungan sudah mencapai angka 71,64%, dengan perolehan suara sementara Joko Widodo – Ma’ruf Amin sebesar 56,19% dan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno 43,81%.