Cerita Selebriti

Kecam Ujaran Presiden Macron, Arie Untung Buang Koleksi Tas dari Brand Prancis: NGGA LAYAK

Artis Arie Untung terlihat 'membuang' koleksi tas bermereknya sebagai buntut ucapan Presiden Prancis yang dianggap menghina Islam.

KOMPAS.com/TRI SUSANTO SETIAWAN
Arie Untung 

TRIBUNPALU.COM - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap merendahkan agama Islam menuai sorotan.

Sejumlah kalangan bahkan secara terang-terangan mengecam sikap Macron.

Satu di antaranya ialah selebritas asal Indonesia, Arie Untung.

Arie terlihat membagikan sebuah unggahan yang menampilkan koleksi tas bermerek asal Prancis.

Menariknya, tas-tas yang berasal dari brand kenamaan termasuk Dior, Celine, dan Louis Vuitton itu dibiarkan berserakan di lantai seolah telah dibuang oleh sang pemilik.

"NGGA LAYAK," tulis Arie pada unggahan di Instagram pribadinya, Rabu (28/10/2020).

Tangkap layar unggahan Arie Untung
Tangkap layar unggahan Arie Untung (Instagram @ariekuntung)

Baca juga: Kontroversi Kartun Nabi Muhammad: Pernyataan Presiden Perancis Tuai Kecaman dan Boikot

Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu menjelaskan barang-barang tersebut tidak layak untuk disimpan di lemarinya.

Sebab, negara asal merek-merek tersebut telah menghina Nabi Muhammad SAW.

"Barang2 RECEHAN brand2 Prancis ini ngga layak ada di lemari yang pemiliknya sangat mencintai nabinya," sambungnya.

Bahkan Arie Untung secara gamblang menyebut merek-merek kenamaan itu telah turun kasta "jadi paling rendah."

Melalui unggahan tersebut, ia juga menyatakan tidak akan menggunakan koleksi mewahnya itu.

"Ga akan kami pakai. Berapapun harganya. Ga sebanding sama nabiku sama sekali," ungkapnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Instagram/emmanuelmacron)

Baca juga: Tuai Ledekan Gegara Kontroversi yang Dibuat Lutfi Agizal, Salsha: yang Berulah Siapa yang Malu Siapa

Meski demikian, suami dari Fenita Arie itu mengingatkan bahwa tidak semua orang Prancis memiliki sikap ataupun pandangan yang sama dengan Macron.

Dirinya kemudian mengatakan bahwa pemboikotan tersebut tidak lain ialah untuk menunjukkan dampak ekonomi atas penghinaan yang dilakukan Macron terhadap Islam.

"Emang Bukan salah tas2 ini, tapi biar dia tau impact (dampak) ekonomi yang dihasilkan atas penghinaan ini," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved