BEM SI Buka Suara Soal Statement Megawati Tentang Sumbangsih Milenial: Harus Dipertanggungjawabkan

Koordinator Pusat Aliasi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), Remy Hastian memberikan tanggapi soal pernyataan dari Ketua Umum PDIP, Megawai Soekarnoputri

Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutupan Rakernas I PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (12/1/2016) 

TRIBUNPALU.COM - Koordinator Pusat Aliasi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), Remy Hastian memberikan tanggapi soal pernyataan dari Ketua Umum PDIP, Megawai Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbasngsih milenial.

Megawati juga menyindir sumbangsih dari para milenial adalah hanya berdemo yang buntutnya justru merusak fasilitas umum.

tribunnews
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberikan sindiran kepada pihak-pihak yang ingin jadi presiden. (Youtube/KompasTV)

Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Kamis (29/10/2020), Remy Hastian mengaku sedikit tersinggung dengan yang disampaikan oleh Megawati.

Terlebih dalam pernyataan Megawati disebutkan 'hanya', sehingga seolah tidak ada sumbangsih lain selain demo tersebut.

Menurutnya, dengan cara berdemo itu saja para kaum milenial tetap memberikan sumbangsih yang besar untuk Tanah Air.

Karena dikatakannya dengan cara berdemo bisa memperjuangkan hak dari rakyat, termasuk juga memberikan kritik dan masukan untuk pemerintahan dan negara.

"Sumbangsih milenial yang disampaikan bahwasanya ini adalah negara demokrasi," ujar Remy Hastian.

"Bahwasanya negara demokrasi yang di mana ketika kita menyampaikan pandangan, menyampaikan pendapat untuk memperbaiki negara ini jauh lebih baik, itu adalah bagian dari sumbangsih yang dimaksud," jelasnya.

Selain itu, Remy Hastian mengatakan tidak semua generasi milenial ikut dan tertarik dalam setiap kali ada demo.

Sehingga menurutnya, tidak bisa juga menyimpulkan bahwa para milenial itu hanya bisa melakukan demo.

"Jadi pertanyaannya adalah ketika ada kata-kata diksi 'hanya', ini menjadi pertanyaan bagi kita semua, ini mengeneralisir apa yang disampaikan Bu Mega kaitannya soal mereka yang menyampaikan pendapat atau aspirasinya di muka umum untuk memperbaiki negara ini jauh lebih baik itu di-crash, didiskreditkan," terang Remy Hastian.

Lebih lanjut, Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta itu menilai apa yang disampaikan oleh Megawati sudah kelewat dari kata maklum, apalagi disampaikan ke publik.

Sehingga ia menilai sudah masuk ke dalam ranah politik.

Dirinya juga kurang setuju ketika sikap dari Megawati itu disebut tidak terlepas sebagai bentuk kecintaan orangtua kepada anak muda.

"Saya rasa yang menjadi masalah kita adalah apa yang disampaikan Bu Mega ini bukan suatu kemakluman," katanya.

"Yang disampaikan Bu Mega selaku ketua umum dari partai yang paham menguasai negara ini, PDIP. Beliau menyampaikan komunikasi di publik, komunikasi politik yang harus kita telaah," terang Remy Hastian.

"Lepas dari itu, ini adalah komunikasi politik yang disampaikan Bu Mega yang harus dipertanggungjawabkan dan harus dipertanyakan apa yang dimaksud," pungkasnya.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved