Cerita Selebriti
Curhat Warganet Disalahkan Suami Karena Belum Hamil, Maya Septha: Belum Tentu Kesalahan Perempuan
Maya Septha menyebut bahwa kebahagiaan dari sebuah pernikahan tidak berasal dari hadirnya momongan, melainkan dari kerukunan suami dan istri.
Ia menguraikan beberapa hal di balik pernikahan yang masih belum dikaruniai momongan lewat caption atau takarir unggahan ini.
Pertama, Maya Septha mengungkap bahwa masalah belum hadirnya anak belum tentu disebabkan oleh pihak perempuan, tetapi masalah bisa datang dari pihak laki-laki maupun kondisi keduanya.
Ia juga menguraikan ada faktor lain yang menghambat terjadinya kehamilan.
Oleh karenanya, wanita kelahiran Jakarta, 12 September 1986 itu menyebut lebih baik mengecek atau periksa kesehatan daripada saling menyalahkan.
Kedua, Maya Septha menyebut bahwa kebahagiaan dari sebuah pernikahan tidak berasal dari hadirnya momongan, melainkan dari kerukunan suami dan istri.
Hal-hal yang membuat pasutri ribut bergantung pada kedewasaan kedua belah pihak.
Istri Krisna Wardhana Sidarta ini pun melanjutkan, apabila pasutri sudah sering ribut saat masih belum punya anak, maka saat sudah ada anak mereka akan lebih sering capek dan ribet.
Baca juga: Mona Ratuliu Ungkap Alasan Jarang Posting Foto Putri Pertamanya di Akun Media Sosialnya
Baca juga: Nia Ramadhani Akui Pernah Jadi Fans Berat Marshanda: Caca Dulu She Was The Only One
Baca juga: Jelang Hari Ulang Tahun Pernikahan, Nora Alexandra Ungkap Kado yang Diinginkan dari Jerinx
Sehingga, ia meminta untuk kembali berpikir, apakah pernikahan pasti lebih bahagia apabila sudah punya anak?
Maya Septha juga menyebut, dirinya iba atau merasa kasihan terhadap seorang anak yang dibesarkan oleh orangtua yang tidak rukun atau tidak dewasa.
Ketiga, kebiasaan mengungkit-ungkit masalah adalah tanda ketidakdewasaan.
FAKTA:
1. Belum dikasih anak itu belum tentu kesalahan pihak perempuan. Bisa saja dari pihak lelaki spermanya lambat berenang dsb. Bisa juga kondisi keduanya. Bisa juga gaada apa apa cuma tanggalnya ngga pas sama waktu ovulasi. Lebih baik dicek daripada salah salahan. Jadi bisa tau harus berusahanya gimana biar efektif. Nyalahin pasangan ga bakal bikin hamil. Cuma bikin sebel yang akhirnya malas berhubungan dan semakin ga bakal jadi Ga guna intinya.
2. Kebahagiaan itu bukan dari anak. Tapi kerukunan pernikahan kalian berdua. Kalo ga rukun ya ga rukun aja. Apa yang diributin itu tergantung kedewasaan kedua pihak. Makin ga dewasa makin dicari2 sumber keributannya. Kalo ga punya anak aja hobi ribut, waktu punya anak lebih capek lebih ribet lebih pusing lebih banyak yg harus dipikirin. Apa yg bikin kamu mikir kalo punya anak pasti lebih bahagia? Kasian anaknya punya ortu ga rukun atau ga dewasa.
3. Tanda ketidakdewasaan : suka ngungkit2 yg tidak ada gunanya untuk kebaikan hari ini. Cari cari kesalahan orang lain yang juga tidak akan bikin pernikahan lebih sehat apalagi bahagia.
Dengan menguraikan fakta tersebut, Maya Septha berharap setiap orang bisa bersikap dewasa dalam pernikahan.
Ia memberikan perumpamaan, ketika kita tidak bisa menyetir, jangan menyalahkan mobilnya.