Di Sulteng, Mendikbud Tinjau Pemulihan Sekolah Pascagempa:Tolong Beritahukan Saya, Kalau Ada Apa-apa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim meninjau langsung pemulihan sekolah pascagempa tahun 2018 di Palu
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim meninjau langsung pemulihan sekolah pascagempa tahun 2018 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 4 November 2020.
Nadiem memastikan pemulihan sekolah pascagempa itu berjalan dengan lancar.
Sekolah pertama yang dikunjungi adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Kota Palu yang terdampak gempa cukup parah.
Pada kunjungan ini, Mendikbud berharap pembangunan sekolah oleh pemerintah bersama United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berjalan dengan baik.
Baca juga: Ujian Nasional Tahun 2021 Dihapus, Nadiem Makarim akan Terapkan Asesmen Nasional
“Semoga sisa pembangunan oleh UNDP sukses. Tolong beritahukan saya, kalau ada apa-apa lagi yang bisa dilakukan Kemendikbud,” ujar Nadiem di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8, Kota Palu, pada Rabu (4/11/2020) dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPalu.com.
Didampingi Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, Mendikbud mengatakan kerja keras pemerintah pusat dalam mewujudkan pendidikan yang baik tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa gotong royong dari ujung tombak pendidikan yaitu pemerintah daerah, kepala sekolah, dan para guru.
“Kementerian tidak punya kemampuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kalau guru-guru dan kepala sekolahnya tidak bergerak duluan,” kata dia
“Asal mengikuti prinsip dasar merdeka belajar di mana kepala sekolah diberikan kemerdekaan dan guru-gurunya juga diberikan kemerdekaan untuk memerdekakan murid-muridnya,” ujar Nadiem.
Pascagempa pada tahun 2018, SMK Negeri 8 Kota Palu tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
KBM dilaksanakan menggunakan kelas darurat yang dibangun oleh Kemendikbud sebanyak enam unit, dan juga tiga unit dari swasta.
"Meskipun dengan kelas darurat, pelaksanakan kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik melalui dua metode yaitu secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring)," tutur Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMK N 8 Palu, Tardi.
Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim Pastikan Tak Ada Mahasiswa Dikeluarkan akibat Tak Mampu Bayar UKT
Selain bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Mendikbud juga melakukan diskusi bersama para pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) serta para guru.
Diskusi membahas pembelajaran jarak jauh, penggunaan dana BOS, pengadaan alat informasi dan teknologi, guru ganda di SMK, guru garis terdepan, serta pengadaan gawai untuk program digitalisasi sekolah.
“Di tengah pandemi Covid-19, saya sangat mengapresiasi kebijakan BOS yang dikeluarkan Mas Menteri, di mana 100 persen dana BOS bisa digunakan untuk guru honorer,” ujar Tri, salah satu pengurus MKKS perwakilan sekolah swasta.
Turut mendampingi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Jumeri; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Irwan Lahace, Direktur SMK, M. Bakrun, Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi dan Media, M. Haikal, serta Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD dan Dikdasmen, Sutanto.
(TribunPalu.com)