Sebagian Besar Wilayah di AS dengan Lonjakan Kasus Covid-19 Tertinggi Dukung Donald Trump

Sejumlah county atau wilayah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 terparah memilih Donald Trump dalam Pilpres AS 2020 kali ini.

Kompas.com/AFP/SAUL LOEB
Presiden AS ke-45, Donald Trump 

TRIBUNPALU.COM - Amerika Serikat melaksanakan Pemilihan Umum untuk menentukan presiden baru di tengah merebaknya wabah virus corona Covid-19.

Pemilihan Presiden AS digelar pada 3 November 2020 lalu, dengan sebagian suara dikirimkan melalui pos sebelumnya.

Kini penghitungan suara masih terus berlangsung.

Sejumlah county atau wilayah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 terparah memilih Donald Trump dalam Pilpres AS 2020 kali ini.

Hal tersebut ditunjukkan oleh laporan Associated Press (AP) sebagaimana diwartakan oleh Business Insider.

KOLASE FOTO Joe Biden dan Donald Trump
KOLASE FOTO Joe Biden dan Donald Trump (Twitter @JoeBiden dan Instagram @whitehouse)

Petahana sekaligus Presiden AS ke-45 Donald Trump memenangkan suara di lebih dari 90 persen di antara 376 wilayah di Amerika Serikat yang mengalami kasus Covid-19 per kapita tertinggi.

Berdasarkan laporan AP, sebagian besar dari wilayah-wilayah itu adalah daerah pedesaan di negara bagian Midwestern, seperti Montana, Dakota Utara, Dakota Selatan, Nebraska, Kansas, Iowa, dan Wisconsin.

Daerah tersebut umumnya bersikap ragu atau justru menentang penerapan jaga jarak fisik dan pemakaian masker yang bertujuan untuk menekan penyebaran virus corona.

Michaela Lane, seorang Republikan berusia 25 tahun dari Phoenix, memilih Donald Trump.

"Saya merasa masalah terpenting yang dihadapi negara ini secara keseluruhan adalah kebebasan secara luas," kata Lane kepada AP.

"Melanggar kebebasan rakyat, pemerintah otoriter, pemerintah yang terlalu turut campur, kekacauan dalam banyak masalah yang saat ini terjadi, dan (saya cuma minta) berikan kembali hak-hak rakyat," lanjutnya.

Baca juga: Pilpres AS 2020: Joe Biden Menang di Michigan, Butuh 6 Electoral Vote untuk Kalahkan Donald Trump

Baca juga: Jika Terpilih, Joe Biden Berjanji Bawa AS Kembali ke Paris Agreement Dalam 77 Hari Pemerintahannya

Baca juga: Anak Donald Trump Beri Dukungan sang Ayah untuk Perang Total Lawan Penipuan Pilpres AS

Amerika Serikat 'konsisten' memecahkan rekor untuk jumlah kasus hari Covid-19 selama seminggu terakhir.

Pada hari Kamis (5/11/2020), ada 116.000 kasus baru, melampaui rekor yang terjadi sehari sebelumnya, yakni 103.000 kasus baru.

Kini, sudah ada lebih dari 9,6 juta kasus infeksi Covid-19 di AS dan lebih dari 234.000 kematian, menurut data dari Johns Hopkins University.

Sementara, pakar kesehatan masyarakat menentang respon pemerintahan Donald Trump terhadap pandemi Covid-19, dan kini mereka memperhatikan bagaimana masyarakat menyumbangkan suara.

"Pejabat kesehatan masyarakat perlu mundur, mendengarkan, dan memahami orang-orang yang tidak mengambil sikap yang sama," kata Marcus Plescia dari Asosiasi Pejabat Kesehatan Negara Bagian dan Wilayah kepada AP.

Para ahli telah lama memperingatkan perlunya menggunakan masker dan penerapan jarak sosial untuk menekan penyebaran virus corona yang mematikan.

Sementara itu, Donald Trump dan pemerintahannya telah berulang kali meremehkan ancaman wabah yang telah ditetapkan sebagai pandemi global ini.

Bahkan, pemerintahan Donald Trump dinilai berusaha menerapkan pendekatan "kekebalan komunitas" atau herd immunity terhadap pandemi Covid-19.

Padahal, banyak pakar kesehatan yang menilai herd immunity sebagai sebuah langkah yang justru akan menyebabkan lebih banyak kematian yang sebenarnya bisa dicegah.

Baca juga: Ekonom: Presiden Setelah Jokowi akan Mewarisi Hutang dari Pemerintahan Saat Ini

Baca juga: Istana Ungkap Penyebab Terjadinya Salah Ketik dalam UU Cipta Kerja: Omnibus Tak Familiar

Baca juga: Ini yang Dilakukan Wapres Maruf Amin Menghadapi Banyaknya Penolakan Terhadap UU Cipta Kerja

Pekan ini, Dr. Deborah Birx, anggota satuan tugas virus corona Gedung Putih dalam sebuah laporan internal memperingatkan para pejabat tinggi dalam pemerintahan Presiden Donald Trump bahwa tanpa "tindakan yang jauh lebih agresif", pandemi Covid-19 dapat memasuki "fase paling mematikan."

Ia juga menambahkan, AS bisa mengalami 100.000 kasus baru dalam sehari selama minggu ini.

Deborah Birx merasa pemerintahan AS saat ini tengah meremehkan peringatannya.

Sementara para pakar mengatakan pandemi Covid-19 seharusnya bisa ditangani dengan lebih baik, para pemilih tampaknya terpolarisasi dalam hal itu.

Sebuah survei nasional terhadap lebih dari 110.000 pemilih yang dilakukan untuk AP oleh NORC di University of Chicago menunjukkan, 36% pemilih Donald Trump menggambarkan pandemi Covid-19 telah sepenuhnya atau sebagian besar terkendali.

Sedangkan, 47% lainnya mengatakan pandemi agak terkendali.

Lalu, lebih dari 80% warga yang memilih calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan pandemi Covid-19 di AS sama sekali tidak terkendali.

SUMBER: Associated Press via Business Insider

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved