Boy William Tanyakan Soal Perkara Mic Mati, Puan Maharani Kaget: Bukan Disengaja, Tapi . . .
Berani tanyakan soal perkara mic mati, Boy William bikin Puan Maharani kaget. Sampai beri tutorial fungsi tombol pengaturan mic di ruang sidang.
TRIBUNPALU.COM - Boy William menjadi artis pertama yang diajak oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani menjajaki alias 'room tour' ke gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat.
Sebab, menurut Puan Maharani, hanya orang-orang penting yang bisa mengunjungi atau masuk ke ruangannya.
Boy William yang baru kali pertama pun heran dengan kemegahan gedung DPR itu.
Ternyata Boy William juga artis pertama beruntung untuk menjelajahi gedung wakil rakyat itu.
Hal tersebut diakui Puan Maharani saat menyambut kehadiran Boy William bersama tim vlognya.
"Jadi orang yang bener-bener penting baru masuk sini ya, Bu?" tanya Boy William.
"Iya. Kamu udah belum ke gedung DPR?" kata Puan Maharani balik bertanya.
"Belum lah, ada kepentingan apa dateng kesini, Bu?" jawab Boy William.
"Alhamdulillah. Berarti bisa kesini, main-main kesini," respons Puan Marahani.
"Pernah ada artis lain masuk sini nggak, Bu?" tanya Boy William.
"Belum," singkat Puan Maharani sembari tersenyum.
"Yes! Love you, Bu!" ujar Boy William kegirangan.
Baca juga: Puan Maharani Terima Bintang Mahaputera: Makin Bersemangat Mengabdi pada Masyarakat
Beranjak ke ruang sidang paripurna, Boy William pun berbincang dengan Puan Maharani sembari terus mematuhi protokol kesehatan.
Misal saat memakai eskalator harus berdiri di titik kuning dengan jarak yang aman.
Sesampainya di depan ruang sidang paripurna, Puan Maharani memberikan celetukan lucu soal ruangan ini.
"Jadi ini?" tunjuk Boy William.
"Ruang sidang paripurna," jelas Puan Maharani.
"Yang happening itu loh!" lanjut Puan Maharani, disambut tawa dari Boy William.
Tak hanya berdiri di ambang pintu, Boy William pun berkesempatan masuk ke dalam ruang sidang paripurna tersebut.
"Ini kita boleh masuk? Ini nggak apa apa nih sama security-nya?" tanya Boy William.
"Nggak apa apa, ayo!" ajak Puan Maharani.
"Ha?" kata Boy William sambil ragu-ragu melangkah.
"Boleh ma Ketua DPR," kata Puan Maharani yang membuat Boy William terbahak.

Baca juga: Boy William Buka Rahasia soal Konten YouTube Nebeng Boy dan Di Balik Pintu
Setelah menjajaki beberapa deretan kursi, Boy William pun menanyakan seputar pribadi seorang politisi senior PDI-P tersebut.
"Why do you love politic?" tanya Boy William
"In my blood. Kakek saya, ibu saya, bapak saya, semuanya dari politik. Dan awalnya emang nggak suka banget. Sampe nikah, ditanya 'mau masuk politik nggak?'. Enggak, nggak mau," jelas Puan Maharani.
"Ya karena saya lihat bapak ibu saya tuh sibuk banget ngurusin politik. Capek banget sih, dari pagi sampe pagi ngurusin orang terus,"
"Tapi akhirnya, setelah pada waktunya. Bapak saya itu, 'mau masuk politik nggak?'. Oke saya masuk deh. Akhirnya, saya mulai masuk politik, ternyata I love it!"
"It's fun?" tanya Boy William, mempertegas.
"Fun! I'am enjoying," singkat Puan Maharani.
"So, am I should?" kata Boy William.
"Ayo!" ajak Puan Maharani.
"Kalau aku jadi presiden, coblos aku ya?" kelakar Boy William.
Keduanya pun tertawa renyah di ruangan sidang paripurna.
"Sebelumnya, kampanye buat aku dulu ya?" tawar Puan Maharani.
Baca juga: Presiden Jokowi Masih Mengenakan Pakaian Adat di Sidang Tahunan, Puan Maharani Beri Pujian
Menuju ke kursi anggota, Boy William pun menjajal teknologi mic yang ada di kursi paling depan jajaran anggota DPR RI.
Seperti yang diketahui, nama putri Megawati Soekarnoputri santer dibicarakan lantaran mematikan mic anggota DPR Fraksi Demokrat yang tengah berbicara saat sidang paripurna UU Omnibus Law pada Oktober lalu.
Berbagai pihak pun menyudutkan langkah Puan Maharani itu.
Namun dengan berani, Boy William pun penasaran dengan apa yang terjadi dengan perkara mic mati tersebut.
"Bu Ketua DPR, itu kenapa kemarin kasus mic bisa tiba-tiba mati? Kok bisa mati sih?" tanya Boy William.
Puan Maharani pun tampak terkejut mendengar pertanyaan itu, tetapi kemudian menjawabnya dengan tenang.
Mulanya ia menjelaskan bahwa dalam aturan tata tertib DPR, selalu ada pemimpin rapat yang ditunjuk untuk memimpin jalannya sidang.
Tentunya, pemimpin tersebut bertugas untuk mengatur ritme sidang tetap terjaga dan menghasilkan keputusan seefektif mungkin.
"Nah untuk menjaga jalannya persidangan berjalan dengan baik dan lancar, tentu saja yang memimpin rapat harus bisa mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar," jawab Puan Maharani.
"Jadi, kalau satu orang itu sudah diberikan kesempatan berbicara, harusnya tidak mengulang lagi berbicara, tetapi memberikan kesempatan untuk yang lain untuk berbicara gitu," lanjutnya.

Baca juga: Disorot karena Sidang Omnibus Law, Intip Total Kekayaan Puan Maharani yang Mencapai Rp 363 Miliar
Bahkan Puan Maharani pun menjelaskan fungsi masing-masing tombol pada layar tablet di meja DPR RI.
Sehingga ketika ada yang berbicara di kursi anggota, secara otomatis semua mic masuk dalam mode mute alias tidak dibunyikan.
"Dan kalo di floor (re: kursi anggota) itu lagi berbicara, di atas (re: pimpinan) itu nggak bisa ngomong, karena emang otomatis," ujar Puan Maharani.
"Oh ini nyala, itu mati?" kata Boy William sambil menjajal mic di depannya.
"Iya, nggak bisa. Jadi kalo ini bunyi, ini bunyi, cuma satu yang bisa berbicara, dia (re:mic) kedip-kedip terus," kata Puan Maharani sembari mempraktikkan pengaturan mic di layar meja anggota.
"Oh iya nih," ungkap Boy William.
Pengaturan mic itu disebut agar semua anggota mendapatkan waktu berbicara dan tidak saling sahut menyahut ketika menyuarakan argumen masing-masing.
Sementara, pengaturan itu hanya dikendalikan oleh satu orang, yakni pemimpin sidang.
Baca juga: Puan Maharani Posting Foto Selfie Bareng Prabowo, Beri Ucapan Selamat untuk Menhan
Namun, karena pada momen sidang paripurna UU Omnibus Law itu bukan Puan Maharani yang memimpin, maka ia menyarankan kepada pemimpin sidang untuk menyalakan mode mute kepada mic anggota yang bersangkutan.
"Nah kebetulan, teknisnya itu yang bisa mengatur berhenti atau tidak berhentinya orang berbicara, di-mute atau tidak di-mute itu hanya meja depan (re: pimpinan) yang di tengah," jelasnya.
"Sementara, waktu kejadian yang heboh itu lho, yang mimpin itu sebenarnya yang sebelah kanan saya, tapi yang bersangkutan mau bicara, nggak bisa bicara karena di floor (re: meja anggota) pencet mic terus. Jadi di sana (re: meja pimpinan) mati," sambung Puan Maharani.
Untuk menegaskan kembali, Puan Maharani mengaku kejadian itu murni tidak disengaja untuk menghentikan argumen anggota, tetapi hal tersebut dilakukan demi menjaga jalannya persidangan UU Omnibus Law.
"Bukan disengaja, tapi untuk menjaga jalannya persidangan berjalan baik dan lancar. Karena waktu itu kan sebenarnya sudah diberikan kesempatan untuk berbicara, ingin berbicara lagi," pungkas Puan Maharani.
Simak selengkapnya di sini:
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)