Akui Ada Rencana Mundur dari KPK, Novel Baswedan: Menunggu Sampai pada Masa Gak Bisa Ngapa-ngapain

Penyidik KPK Novel Baswedan mengurai rencananya untuk mundur dari KPK. Hal ini diungkapkannya pada Karni Ilyas.

Kompas.com/Garry Andrew Lotulung
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. 

Yakni soal apa alasan Novel Baswedan masih bertahan sementara 38 rekannya telah mundur dari KPK.

Mendengar pertanyaan Karni Ilyas, Novel Baswedan lantas blak-blakan.

Bahwa ia sebenarnya sudah punya keinginan mundur dari KPK.

"Kenapa setelah 32 orang KPK mundur, Mas Novel masih bertahan ?" tanya Karni Ilyas.

"Memang sejujurnya, Saya sudah beberapa waktu yang lalu, Saya ingin mundur," pungkas Novel Baswedan.

Punya rencana untuk mundur dari KPK, Novel Baswedan nyatanya tak langsung mengeksekusinya.

Sebab, Novel Baswedan menunggu momen yang tepat untuk keluar dari KPK.

Momen tersebut adalah masa di mana dirinya tak lagi bisa berbuat apa-apa di KPK .

"Tapi kemudian ketika Saya timbang kembali, Saya berpikir, Saya akan menunggu sampai pada masa betul-betul tidak bisa ngapa-ngapain, tidak bisa berbuat yang sungguh-sungguh, Saya akan mundur dari sana," ucap Novel Baswedan.

Mengenai alasan Novel Baswedan masih bertahan, Karni Ilyas pun kembali bertanya.

Yakni perihal kapan tepatnya Novel Baswedan akan mundur dari KPK.

"Apa arahnya itu sudah terlihat, bahwa akan ada satu masa, akan tidak berdaya sama sekali KPK tersebut ?" tanya Karni Ilyas.

"Arahnya sangat terlihat," ujar Novel Baswedan.

Baca juga: Soal Habib Rizieq Shihab, Fadli Zon Sebut Walkot Bogor Bima Arya Cari Perhatian

Baca juga: Deretan Fakta Wagub DKI Positif Covid-19: Tertular Staf Pribadi hingga Jalani Tes Dua Kali

Penyidik KPK Novel Baswedan tiba di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya.
Penyidik KPK Novel Baswedan tiba di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya. ((KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG))

Menurut Novel Baswedan, yang terpenting untuk KPK adalah indepedensi.

Karenanya, apabila indepedensi tersebut hilang atau dikekang, maka tugas KPK akan sulit dijalankan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved