Makna Simbol Pita Merah dan Sejarah Hari AIDS Sedunia yang Jatuh Setiap Tanggal 1 Desember

Lantas, apa sebenarnya makna dari simbol pita merah? Lalu bagaimana sejarah pita merah untuk peringatan Hari AIDS Sedunia?

healthynewbornnetwork.org
ILUSTRASI peringatan Hari AIDS Sedunia 

Lalu, warna merah dipilih karena berarti berani, serta terasosiasi dengan gairah, hati, dan cinta.

Pada masa-masa awal simbol pita merah dicetuskan, para seniman membuat dan mendistribusikannya sendiri ke berbagai galeri seni dan teater di New York.

Awalnya, mereka menyertakan beberapa teks untuk menjelaskan makna pita.

Namun, seiring berjalannya waktu, teks tersebut tak dibutuhkan karena pita merah semakin terkenal.

Dalam beberapa minggu setelah pendistribusian awal, pita merah bisa dilihat di acara-acara terkenal, seperti karpet merah Oscar.

Media pun memperhatikan dan dalam waktu singkat, pita merah diakui secara universal.

Pita merah dikenakan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia setiap 1 Desember.
Pita merah dikenakan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia setiap 1 Desember. (https://townsquare.media/)

Pada 1992 ketika Paskah, 100.000 pita merah dibagikan kepada penonton konser yang digelar untuk mengenang Freddie Mercury, di Stadion Wembley.

Pita merah dalam perjalanannya menjadi kekuatan ampuh dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV.

Tak hanya itu, pita merah juga menginspirasi badan amal lain untuk memanfaatkan simbol tersebut, seperti pita merah muda untuk meningkatkan kesadaran mengenai kanker payudara.

Baca juga: Bareskrim Limpahkan Berkas Kasus Raibnya Uang Winda Earl di Maybank ke Kejaksaan Pekan Depan

Baca juga: Pemerintah Mengutuk Keras Aksi Teror MIT di Sigi: Bukan Gerakan Keagamaan Tetapi Kejahatan

Baca juga: Anies Baswedan Copot Walkot Jakpus dan Kadis LH, Politisi PDIP: Itu Namanya Gerakan Cuci Tangan

Sejarah Hari AIDS Sedunia

Masih mengutip laman yang sama, Hari AIDS Sedunia menjadi kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk bersatu memerangi HIV.

Selain itu, Hari AIDS Sedunia juga bisa menjadi ajang menunjukkan dukungan bagi penderita HIV, serta mengenang mereka yang meninggal karena penyakit terkait AIDS.

Diperingatinya Hari AIDS Sedunia setiap tahun berawal dari Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia untuk membahas program pencegahan AIDS pada 1988.

Sejak saat itu, Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember mulai diperingati pihak pemerintah, organisasi internasional, dan yayasan amal di seluruh dunia.

Warga membubuhkan tandatangan pada kain bertuliskan World AID Day Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya yang dibentangkan oleh anggota KSR Unpas di arena Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/12/2019). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember itu mengajak kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dalam menghentikan epidemi HIV/AIDS yang di Indonesia jumlah infeksi HIV berdasarkan data Juni 2019 sebanyak 349.882 orang. Serta mengajak untuk menjauhi penyakit HIV/AIDS dan tidak menjauhi atau bahkan mengucilkan penderitanya. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga membubuhkan tandatangan pada kain bertuliskan World AID Day Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya yang dibentangkan oleh anggota KSR Unpas di arena Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/12/2019). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember itu mengajak kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dalam menghentikan epidemi HIV/AIDS yang di Indonesia jumlah infeksi HIV berdasarkan data Juni 2019 sebanyak 349.882 orang. Serta mengajak untuk menjauhi penyakit HIV/AIDS dan tidak menjauhi atau bahkan mengucilkan penderitanya. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Diketahui, virus HIV baru teridentifikasi pada 1984 dan sejak itu lebih dari 35 juta orang meninggal karena virus ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved