Empat Orang yang Mengancam akan Menggoroknya Ditangkap Polisi, Begini Respon Mahfud MD

Menko Polhukam Mahfud MD menguraikan tanggapannya terkait penangkapan orang yang mengancamnya.

Kompas.com/Kristian Erdianto
Mahfud MD 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menguraikan tanggapannya terkait penangkapan orang yang mengancamnya.

Hal ini berawal saat ada salah satu akun Twitter yang meminta tanggapan Mahfud MD terkait penangkapan tersebut.

Akun bernama @Pengenketawa2 tersebut merepost salah satu judul artikel berita.

Artikel ini membahas soal penangkapan orang yang mengancam akan menggorok kepala Mahfud MD.

Dijelaskan bahwa Mahfud MD diancam akan digorok jika pulang ke Pamekasa.

Kini orang-orang tersebut telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Mahfud MD Tegaskan Tidak Ada Rencana Pemerintah untuk Berekonsiliasi dengan Rizieq Shihab

Baca juga: Bagaimana Sikap Jokowi Terkait Kepulangan Habib Rizieq, Ini Kata Mahfud MD

Baca juga: Mahfud MD Sebut FPI Tidak Penuhi Syarat sebagai Organisasi Masyarakat

Terkait dengan hal ini akun @Pengenketawa2 menanyakan bagaimana perasaan Mahfud MD saat membaca berita tersebut.

"Pak @mohmahfudmd Yth,Mohon perkenan jujur menjawabnya,

Membaca detik dibawah ini, apakah Bapak senang atau sedih?

Terima kasih," tulis akun @Pengenketawa2.

Mahfud MD langsung memberikan jawaban lewat cuitan di akun Twitter pribadinya.

Secara tegas Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya tidak merasa senang ataupun sedih melihat penangkapan tersebut.

Ia menyerahkan semua kepada aparat yang berwajib.

Namun ternyata ada satu hal yang menjadi catatan Mahfud MD.

Mahfud MD menduga bahwa orang-orang yang mengancamnya tersebut ingin mengadu domba dirinya dengan masyarakat Madura.

"Tdk sedih ataupun senang. Itu urusan aparat. Cuma catatan saya, semuanya orng Pasuruan tapi kok mengancam saya kalau pulang ke Pamekasan Madura. Sekilas mereka ingin mengadu domba antara saya dengan orang Madura. Mungkin juga masih ada lagi yg diburu oleh aparat," tulis Mahfud MD.

Kronologi Rumah Ibunda Mahfud MD Digeruduk

Sebelumnya, sejumlah massa menggeruduk rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan.

Tidak hanya itu, massa meneriaki nama Mahfud MD agar segera keluar dari rumah dan menemui mereka.

Meski massa sudah berteriak berkali-kali, tak ada satu pun orang yang keluar dari dalam rumah itu.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh TribunMadura.com, rumah tersebut sudah sekitar tiga bulan sudak lagi ditempati oleh Ibunda Mahfud MD.

Baca juga: Sinopsis Film Korea Truck: Kisah Supir Truk yang Melakukan Pekerjaan Berbahaya Demi Sang Putri

Baca juga: Tanggapan Presiden Jokowi Terkait Kasus FPI, Rizieq Shihab, dan Sigi: Hukum Harus Ditegakkan

Baca juga: Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 7 Rumah Sakit, Keluarga Kecewa: Tak Punya Hati Nurani

rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Selasa (1/12/2020)
rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Selasa (1/12/2020) (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Warga setempat juga mengaku tidak tahu apa maksud dan keinginan sejumlah massa itu datang ke rumah Mahfud MD.

"Saya tadi nyuci di belakang. Lalu kok ada rame-rame," kata warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

"Saya keluar sebentar ternyata sudah banyak orang. Saya gak tahu mau apa puluhan orang itu, berpeci semua," sambung dia.

Menurut dia, sejumlah massa itu mulai berdatangan ke rumah Ibunda Mahfud MD diperkirakan sekitar pukul 14.30 WIB.

Massa membubarkan diri, saat personel kepolisian dari Polres Pamekasan mendatangi lokasi.

Lanjutan Demo di Polres Pamekasan

Sebelum mendatang rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan, massa terlebih dulu menggelar demo di Polres Pamekasan pada siang hari.

Setelah demo berakhir, sebagian massa melanjutkan aksi ke rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan tersebut.

Di sana, massa meneriakkan nama Mahfud MD dan memintanya agar keluar menemui mereka.

Korlap Aksi, Muhammad Saifuddin mengatakan, kedatangan pihaknya ke Polres Pamekasan ingin menyatakan sikap menolak pemanggilan Habib Rizieq karena adanya ketimpangan ketidakadilan.

Menurutnya, bila dari pihak organisasi umat Islam yang lainnya berkumpul dan melakukan kerumunan, tidak ada yang mempermasalahkan serta mengusik.

Baca juga: Viral Buaya Gigit Warga Berendam di Pantai Talise Palu, Begini Caranya Selamatkan Diri

Suasana saat gabungan Umat Islam Pamekasan Madura ketika melakukan demo ke Polres Pamekasan, Selasa (1/12/2020)
Suasana saat gabungan Umat Islam Pamekasan Madura ketika melakukan demo ke Polres Pamekasan, Selasa (1/12/2020) (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Sedangkan, saat puluhan ribu massa yang menyambut kedatangan Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta, malah banyak pihak yang mempermasalahkan.

"Ya kami dari umat Islam Madura sangat tidak setuju, karena ini sangat jelas ada ketimpangan ketidakadilan," kata Muhammad Saifuddin kepada TribunMadura.com.

Ia juga mengungkapkan, sudah memberikan berkas yang berisi penolakan dari gabungan Umat Islam Pamekasan Madura perihal pemanggilan Habib Rizieq mengenai kasus kerumunan di Petamburan.

Berkas itu diberikan saat melakukan audiensi dengan Polres Pamekasan ketika melakukan demo.

"Jadi kami minta supaya berkas dan pernyataan sikap itu disampaikan ke pusat. Ini cuma aspirasi dari umat Islam, jangan mendiskriminasi ulama terutama Habib Rizieq," tegasnya.

Muhammad Saifuddin juga mengancam akan melakukan demonstrasi kembali bila tuntutannya tidak dipenuhi.

"Kalau di Madura ini, misal sudah merah, ya murah," ucapnya

Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar mengatakan, kedatangan massa itu untuk memberikan aspirasi perihal kasus kerumunan yang terjadi di Petamburan, Jakarta.

Ia menyatakan akan melakukan pengecekan terhadap massa yang sudah melakukan demo tersebut karena dikhawatirkan masih melakukan kerumunan.

Menurut dia, di masa pandemi Covid-19 ini, jangan sampai membuat kerumunan.

"Mereka datang untuk memberikan pernyataan sikap," tutupnya.

Pastikan Tak Ada Kerusakan Rumah

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko merespons aksi demo di rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan, Madura.

Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan, suasana di sekitar rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan saat ini telah kondusif.

"Sejauh ini pasca kegiatan imbauan oleh Kapolres Pamekasan dan jajarannya, (lokasi) sudah kondusif," jelasnya saat dikonfirmasi.

Ia menambahkan massa yang datang dengan menggunakan truk itu hanya 5 menit berada di lokasi tersebut.

Suasana saat sejumlah massa yang berpakaian putih dan berpeci menggeruduk rumah Ibunda Menkopolhukam Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (1/12/2020).
Suasana saat sejumlah massa yang berpakaian putih dan berpeci menggeruduk rumah Ibunda Menkopolhukam Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (1/12/2020). (TRIBUNMADURA/KUSWANTO FERDIAN)

"Hanya berlangsung 5 menit, (massa) naik kendaraan kembali," kata dia.

Sementara itu, Truno menegaskan tidak ada kerusakan di kediaman Menko Polhukam tersebut.

"Tidak ada kerusakan. Itu kegiatan yang spontan dan langsung ditangani Kapolres Pamekasan dalam waktu 5 menit diimbau sudah kembali menaiki kendaraan masing-masing," kata dia.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi apapun.

"Untuk menjaga kondusifitas wilayah Jatim, ayo jogo Jawa Timur," imbaunya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Rumah Mahfud MD di Madura Digeruduk Massa, Keluarga Gelar Musyawarah Lokasi Ibundanya Akan Dipindah, 

(TribunPalu.com/Tribunmadura.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved