Soroti Pamitnya ILC, Fadli Zon: Pasti Ada Kaitannya dengan Tangan-Tangan Tak Terlihat
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapinya pamitnya program acara Inodnesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne.
TRIBUNPALU.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapinya pamitnya program acara Inodnesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne.
Fadli Zon mengatakan bahwa kabar soal pamitnya ILC ini sangat mengejutkan.
"Ini cukup mengejutkan, karena kita mengetahui semakin sedikit acara atau platform yang membuat sebuah diskusi perdebatan yang begitu terbuka yang mencerminkan sebuah negara demokrasi," ujar Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon ILC adalah salah satu acara yang bisa memberikan ruang kebebasan untuk berdiskusi dan berdialog tentang berbagai isu.
"ILC yang dipimpin oleh bang Karni Ilyas adalah salah satu acara yang menurut saya memberi ruang kebebasan untuk berdiskusi, berdialog bahkan berdebat yang cukup sengit tentang berbagai isu isu aktual baik di bidang hukum politik, sosial, budaya dan lainya," sambungnya.
Baca juga: Terakhir di ILC, Sudjiwo Tedjo Ungkap Kesan & Kenang Persahabatan dengan Karni Ilyas, Ini Pesannya
Baca juga: ILC di TV One Berhenti Tayang, Karni Ilyas Sebut Malam Ini akan Jadi Episode Terakhir
Baca juga: Karni Ilyas Umumkan ILC Berhenti Tayang, Mardani Ali Sera hingga Fadli Zon Beri Tanggapan
Tak hanya itu Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa ILC ikut andil dalam mengawal demokrasi di Indonesia.
"Sejak tahun 2008 mulanya Jakarta Lawyers Club dan kemudian menjadi Indonesia Lawyers Club, acara ini menurut saya telah ikut berpartisipasi mempunyai andil dan jasa, di dalam mengawal demokrasi kita," ujarnya.
Ia juga berharap kedepannya akan kembali muncul-muncul acara-acara seperti ILC.
"Kita tentu berharap suatu saat akan muncul lagi acara-acara semacam ini dimana ada narasi yang berbeda tetapi kita mencari solusi yang terbaik," ucapnya.
Menurut pria kelahiran Jakarta 1 Juni 1971 ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari acara-acara seperti ILC.
Hal ini lantaran masyarakat Indonesia saat ini yang sudah lebih terbuka dalam mencari informasi terkait peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi.
"Dan kadang memang betapa pun hebatnya sebuah diskusi dan perdebatan menurut saya tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
Baca juga: Soroti Penembakan Terhadap Pengikut MRS, Fadli Zon: Siapa yang Bersalah Harus Bertanggung Jawab
Baca juga: Fadli Zon Ingatkan Pemerintah Soal Deklarasi Papua Barat: Kok Masih Sibuk Urus HRS?
Karena menurut saya masyarakat kita adalah masyarakat yang sudah terbuka, mereka mendapat informasi dari mana-mana," paparnya.
"Tidak mungkin ada kekuasaan yang sekarang ini menyetop informasi dan interpretasi terhadap kejadian atau peristiwa hanya dari sisinya saja, hanya dari perspektif satu arah saja, masyarakat akan mencari kebenaran dari jalannya masing-masing," imbuhnya.
Fadli Zon masih berharap ILC akan kembali tayang.
"Mudah-mudahan kedepan ada acara pengganti dan saya berharap bahwa ILC bukan mengalami sebuah kematian selamanya, mudah-mudahan ini hanya semacam mati suri, atau pingsan karena berbagai alasan saya tidak tahu," ucapnya.
Lantas Fadli Zon mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendengar alasan pamitnya ILC.
Yaitu adanya tekanan secara tidak langsung dari pihak tertentu.
"Tapi yang saya dengar dari berbagai pihak ada semacam tekanan tidak langsung walalupun Bang Karni Ilyas mengatakan tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan itu," ungkapnya.
Kendati Presiden ICL Karni Ilyas tidak pernah mengiyakan kabar tersebut, namun Fadli Zon percaya bahwa memang ILC mendapatkan tekanan dari pihak tertentu.
"Tetapi menurut saya ini pasti selalu ada kaitannya dengan berbagai macam invisible hand, tangan tak terlihat.
Karena beberapa kali pengalaman saya sebagai narasumber ILC tiba-tiba setelah dihubungi,, setelah konfirm tiba-tiba acaranya dibatalkan secara mendadak.
Dan biasanya acaranya judulnya sangat sensitif atau temanya sangat sensitif,dan ada pihak yang tidak ingin tema ini diangkat ke permukaan," ujarnya.
Di akhir pernyataannya Fadli Zon mengucapkan duka cita atas pamitnya ILC.
"Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kematian ILC, mudah-mudahan ILC bisa bangkit lagi di masa yang akan datang," pungkas Fadli Zon.
Karni Ilyas Umumkan ILC Pamit
Karni Ilyas memberika pengumuman yang cukup menyita perhatian publik.
Karni Ilyas menginfokan bahwa acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang dipandunya akan segera berakhir.
Bahkan ia menyebut bahwa episode nanti malam, Selasa (15/12/2020) akan menjadi episode terakhir ILC.
Hal itu disampaikan oleh Karni Ilyas lewat akun Twitternya, @karniilyas.
Menurut Karni, ILC malam ini akan menjadi episode perpisahan karena di tahun depan, ILC akan berhenti tayang untuk sementara waktu.
Keputusan untuk memberhentikan sementara tayangan ILC itu, lanjut Karni, telah diputuskan oleh manajemen tvOne.
Baca juga: Disindir Karni Ilyas karena Tak Hadiri ILC saat Bahas Kasus Benur, Fadli Zon: Saya di Luar Kota
Baca juga: Terseret Kasus Korupsi Tanah di Labuan Bajo, Karni Ilyas dapat Surat Panggilan dari Kejati NTT
Sayangnya, Karni tidak menjelaskan sampai kapan ILC akan berhenti tayang.
Ia juga tidak mengungkap penyebab mengapa ILC diberhentikan tayang untuk sementara waktu.
"Dear Pencinta ILC: Sekalian kami umumkan edisi ini adalah episode terakhir akhir tahun ini dan merupakan episode perpisahan.
Sebab mulai tahun depan berdasarkan keputusan manajemen TV One, ILC dicutipanjangkan sementara waktu.
Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pencinta ILC," tulis Karni, Selasa.
Baca juga: Fahri Hamzah Dihujat Usai Bela Gibran di Pilkada Solo, Karni Ilyas: Netizen atau Anda yang Berubah?

Adapun terkait tema malam nanti, Karni mengungkapkan ILC akan mengangkat tema soal peristiwa ibu membunuh anak dan suami membakar isteri.
"Dear Pencinta ILC: Diskusi kita Selasa, malam ini berjudul "Renungan Akhir Tahun: Dampak Tekanan Ekonomi, Ibu Bunuh Anak, Suami Bakar Isteri." Selamat menyaksikan.Mohon maaf terlambat mengumumkan," tulis Karni di cuitan sebelumnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Karni Ilyas Umumkan ILC Berhenti Tayang, Diskusi Malam Ini Jadi Episode Perpisahan
(TribunPalu.com/Tribunnews.com)