Viral Media Sosial
Kronologi Driver Ojol Alami Pecah Tempurung Lutut akibat Tabrak Lari, Ajak Anaknya Nekat Bekerja
Kronologi driver ojol, Uskari alami pecah tempurung lutut akibat tabrak lari, ajak putrinya untuk nekat bekerja meski kakinya belum pulih.
"Itu pada saat malam kejadian kan saya otw (on the way, red: dalam perjalanan) pulang dari narik. Nah setelah sampai di Soekarno Hatta sebelum bundaran itu, saya mau belok kanan. Pada saat bersamaan itu ada mobil satu arah dari arah Palu ke Mamboro, itu disambar saya punya itu sebelah kiri bagian belakang," jelas Uskari.
Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi hingga membuat tubuh Uskari terpental ke bahu jalan.
"Tapi dengan kelajuan yang tinggi. Laju sekali. Saya terhempas itu ke kanan, itu lutut yang kena pembatas jalan," lanjutnya.
Akibat benturan yang keras, kaki kanan Uskari cedera parah, lututnya terkilir hingga pecah bagian tempurungnya.
"Jadi lutut saya ini retak dan berpindah tempat, terkilir, tapi pecah juga itu tempurungnya," sambung Uskari.
Baca juga: Kisah Sedih Driver Ojol Asal Karawang: Orderan Lagi Sepi, Dibayar Uang Mainan oleh Penumpang
Tak ada yang menolong hingga terpaksa ngesot di rumah sakit
Saat ditanya apakah ada saksi di lokasi kejadian, Uskari menjelaskan bahwa tidak ada yang melihat kecelakaan tersebut.
Bahkan sampai satu jam ia menunggu pertolongan orang yang lewat, tetapi tidak ada bantuan yang datang.
Akhirnya, Uskari pun nekat ke rumah sakit seorang diri dengan menahan sakit di kakinya.
"Tidak ada sudah jam dua malam, saya tunggu juga sampe satu jam tidak ada orang. Jadi saya sendiri ke rumah sakit lah dengan sisa-sisa tenaga," terang Uskari.
Sesampainya di rumah sakit Uskari tak bisa berjalan dan harus menyeret badan atau mengesot untuk mendapatkan pertolongan.
"Ceritanya sampe di rumah sakit itu saya ngesot nggak boleh (bisa) jalan, ngesot pelan-pelan," imbuhnya.
Uskari tidak mengingat betul tanggal kejadian tersebut, tetapi anjuran dokter ia tidak boleh menggerakkan kakinya selama tiga bulan.
"Saya lupa-lupa ingat sekitar awal bulan 12. Tapi ini kata dokter tiga bulan tidak boleh bergerak," ujar Uskari.
Beruntung, Uskari menjadi anggota jaminan Kesehatan Indonesia Sehat (KIS) sehingga perawatan saat itu tidak dipungut biaya.