Gempa Majene
Perjuangan Palemba Lindungi Keluarga saat Gempa,Punggung Jadi Tameng Lindungi Anak& Istri dari Puing
Seorang ayah bernama Sertu Palemba berupaya sekuat tenaga melindungi keluarganya ketika gempa susulan terjadi di Majene, Sulawesi Barat pada Jumat
Punggungnya ia jadikan tameng supaya keluarga mereka tak tertimpa reruntuhan bangunan.
Meski merasakan sakit tertimpa puing bangunan, Sertu Palemba tetap bertahan demi menyelamatkan istri dan anak-anak.
Sertu Palemba mengatakan, punggungnya kini terluka cukup parah.
"Saya dapat luka-luka di bagian tangan dan punggung banyak sekali," kata Sertu Palemba.
Sang putra meninggal dunia
Walaupun telah sekuat tenaga berupaya melindungi, rupanya ada puing bangunan yang runtuh menimpa putra sulungnya, Muh Andra Palemba (14).
Nyawa Andra pun tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia.
Jenazah Andra dibawa ke rumah duka di Pinrang, Sabtu (16/1/2021) dan akan dimakamkan di kampung halaman ibunya, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Pinrang.
Gempa di Mamuju dan Majene
Berdasarkan data per 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Provinisi Sulawesi Barat mencapai 56 orang.
Rinciannya, 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang meninggal di Kabupaten Majene.
Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap.
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar kini masih terus melakukan pendataan dan menangani masyarakat terdampak.
Adapun, gempa berkekuatan 5,9 magnitudo sebelumnya terjadi di Majene dan kabupaten sekitarnya, termasuk Mamuju pada Kamis (14/1/2021).