Prof Aminuddin Ponulele Tutup Usia
"Gubernur" Cudy: Aminuddin Ponulele Tunggu Kita di Sana
"Bapak sangat kehilangan. Saat dapat kabar Prof sakit, di mobil dia cerita terus," ujar Mahiswara, satu dari dua ajudan Cudy
Cudi punya pengalaman banyak dengan almarhum. Sejak usianya masih di bangku sekolah dasar, Cudy sudah kenal dengan Aminuddin Ponulele.
Ia tidak bisa membalas kebaikan almarhum. Aminuddin Ponulele lah yang jadikan Rusdi Mastura sebagai tokoh daerah. “Saya tidak bisa bilang apa-apa. Tokoh yang menjadikam saya seperti ini,” tutur Cudi.
Selama masa hidupnya, Aminuddin dimata Cudy termasuk orang yang keras.
Saking patuhnya ia dengan almarhum, Cudy selalu mencium kaki almarhum jika bertemu.
Kata dilontarkan kepada Cudy “Ah kau memanh nakal dari kecil,” ucap Cudy meniru kalimat almarhum.
Cudy memanggil akrab almarhum dengan sebutan kakak. Menurutnya almarhum adalah orang yang keras dan pemberani.
Jiwanyanya itu ditiru Cudy sebagai orang yang pernah memimpin daerah. “Dia tidak pernah takut dengan siapa pun. Dia sangat cuek dan sederhana,” ungkapnya.
Diingat satu hal dilakukan almarhum selama memimpin daerah. Yaitu memperbaiki administrasi pemerintahan daerah Sulteng. “Dia menyelesaikan. Cara ini yang dilanjutkan,” terangnya.
Meski tak ada hubungan keluarga dekat, Cudy menganggap keluarga. Beda umur 11 tahun membuat Cudy sangat menghormati Aminuddin Ponulele. “Satu yang saya tiru, keberanian. Saya jalan sama beliau tidak ada rasa ragu. Kepemimpinannya patut diteladani,” cerita Cudy. (*)