Begini Kondisi dan Cerita Mahasiswa Untad yang Hilang di Gunung Bulu Nti Sigi

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Kristina Natalia

TRIBUNPALU.COM, SIGI- Lima mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) dikabarkan hilang di Gunung Bulu Nti sudah ditemukan.

Kelima mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Geologi ini selamat dan kini berada di rumah Kepala Desa Bolamoa.

Sebelumnya, mereka dikabarkan hilang setelah hampir enam hari belum tiba di perkampungan warga.

Laporan ke Kepala Desa Bolamoa, bahwa mereka akan melakukan pendakian ke Gunung Bulunti dengan estimasi 5 hari.

Terhitung 31 Januari 2021 sampai 4 Februari 2021.

• 2324 Mdpl, Ini Koordinat Hilangnya 5 Mapala Geologi Untad di Gunung Bulu Nti Sigi, Sulteng

• Basarnas dan SAR Mapatala Palu Ikut Cari 5 Mahasiwa Untad Hilang di Gunung Bulu Nti Sigi

• Dikabarkan Hilang, 5 Mahasiswa Untad yang Hilang di Gunung Bulu Nti Sudah Ditemukan

Gunung Bulu Nti merupakan salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Tengah, berlokasi di Desa Bolamoa, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Dari cerita salah satu dari lima mahasiswa itu, mereka tersesat.

Naldi Willian Lingkua (20) mengatakan, ia dan keempat temannya hilang arah diperjalanan dari puncak gunung menuju Pos 4.

"Dari puncak Kamis sore kami putuskan untuk pulang. Pas turun sampai Magrib kami kehilngan arah dan kami putuskan untuk bermalam dulu sampai tunggu pagi," cerita Naldi, Sabtu (6/2/2021). 

Naldi menambahkan, mereka tidak hanya sekali kehilangan arah.

Selama di perjalanan kelima mahasiswa ini berkali-kali tersesat.

Beruntung ada patok dan bekas parang dari puncak menuju pemukiman warga.

"Sempat bermalam dua hari kami. Nah setelah lewati jalan sulit itu kami liat ada patok yang dipasang pendaki lain. Itu yang bikin kami bisa tiba di pos 1," terangnya.

Dua hari tersesat di Gunung Bullu Nti, kelima mahasiswa ini kehabisan logistik.

Gula dan air jadi pengganjal perut. 

"Untung kita bawa kompor, jadi bisa buat air panas. Cuaca juga sempat tidak bagus, untung lagi kami lengkap bawa tenda," tutur Naldi.

Tak hanya lapar, kelimanya sempat kehabisan air minum.

"Ada sumber air kami dapat. Tidak ada lagi baterainya hp jadi sulit kami komunikasi sama teman," katanya.

Saat ini kelima mahasiswa tersebut berada di rumah Kepala Desa Bolamoa dan dalam keadaan sehat. (*)