Palu Hari Ini
Tangani Sampah di Palu, Kadis Pernah Pakai Dana Pribadi dan Berutang untuk Beli BBM
Beberapa kali Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu harus menggunakan dana pribadi dan berutang agar operasional pengengkutan sampah tetap jalan.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam
TRIBUNPALU.COM, PALU - Keterbatasan dana operasional jadi alasan pengangkutan sampah di Tempat Pembuangan Semantara (TPS) di kelurahan terhenti.
Bahkan beberapa kali Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Ridwan Karim harus menggunakan dana pribadi dan berutang agar operasional pengangkutan sampah tetap berjalan.
Wali Kota Palu Hidayat pun angkat bicara terkait adanya tumpukan sampah di sejumlah titik di Kota Palu.
Ia mengatakan anggaran operasional pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Kawatuna belum cair.
• 145 Nakes Eks Pasien Covid-19 di RSUD Undata Jadi Pendonor Plasma Darah
• Wali Kota Hidayat Klaim Ruang Tahanan Polres Palu Aman dari Gempa
• 885 Polisi dan 101 TNI Disiagakan jadi Tracer Covid-19 di Sulawesi Tengah
"Sampah bertumpuk disebabkan adanya perubahan sistem anggaran di Pemkot, makanya sekarang lagi proses penyesuaian," kata Wali kota Palu Hidayat saat peresmian Gedung Tahanan Polres Palu, Kamis (11/2/2021).
Hal ini kata Wali kota Palu Hidayat telah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu.
Ia menginstruksikan agar sampah-sampah di Tempat Pembuangan Sementara kelurahan harus diangkut ke TPA.
"Kepentingan dan keselamatan masyarakat lebih utama," Wali kota Palu Hidayat.
Akhir-akhir ini, pemandangan di Kota Palu dicemari dengan tumpukan sampah di beberapa Tempat Pembuangan Sementara hingga depan rumah warga.
Terlihat TPS di Jalan Suprapto dan perempatan Jalan Mangunsarkoro - Jalan Tamrin dan sejumlah lokasi lainnya di Kota Palu dipenuhi sampah rumah tangga.
Tak hanya mengganggu pengendara, tumpukan sampah juga telah dikeluhkan warga di sekitar TPS.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu Moh Ridwan Karim menambahkan, keterlambatan pengangkutan sampah bukan hal yang disengaja.
Ia menjelaskan, saat ini pengangkutan sampah terkendala pada dana operasional.
"Menyangkut sampah toh? baru cair dana, baru cair," ungkap Ridwan saat diwawancarai TribunPalu.com via telpon, Rabu (10/2/2021).
Diakuinya, beberapa hari operasional pengangkutan sampah di TPS terhenti.
Beberapa armada pun terpaksa parkir dan tidak melakukan aktivitas pengangkutan.
"Itu saja kendalanya. dana baru cair, jadi oprasional baru jalan," ujar Ridwan.
Ia mengatakan, saat ini mobil pengangkut sampah sedang antrean di SPBU untuk pengisian bahan bakar.
"Kemarin baru cair. Hari ini anggota lagi di SPBU," ucapnya.
Berdasarkan data di Dinas Lingkungan Hidup, wilayah penghasil sampah terbanyak adalah Kecamatan Palu Barat.
Keterbatasan dana menyebabkan Ridwan harus menggunakan dana pribadi dan berutang untuk mengisi bahan bakar armada pengangkut sampah. (*)