Imlek 2021
Masih Pandemi, Tidak Ada Perayaan Imlek di Palu
Sejak Kamis (11/2/2021), puluhan petugas keamanan dari kepolisian terlihat menjaga Klenteng Megabudhi.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Nur Saleha
TRIBUNPALU.COM, PALU - Perayaan Imlek 2021, Vihara Magabudhi Palu menjadi salah satu tempat ibadah umat Buddha di Kota Palu.
Dari pantauan TribunPalu.com, sejak Kamis (11/2/2021), sejumlah petugas keamanan dari kepolisian terlihat menjaga Klenteng Megabudhi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Letaknya berada di gang kecil samping Rafika Foto dan berjarak 750 meter dari Tugu Nol Jl Hasanudin Kota Palu.
Meski tak ada peryaan, Vihara Magabudhi Palu tetap dijaga ketat.
Dari data yang dihimpun, aparat petugas polisi berjaga di Klenteng ini berjumlah 86 orang.
• Bantuan Para Guru di Parimo untuk Sulbar Terus Mengalir, Disdikbud: Kepedulian Mereka Sangat Tinggi
• Makna Hidangan Imlek Mie Panjang Umur dan Alasan Membagikan Angpao Menggunakan Amplop Warna Merah
• Mulai Bulan Depan Mobil Baru Bebas Pajak
Terdiri dari Polsek Palu Barat, Polres Palu, dan Polda Sulawesi Tengah.
Di dalam Vihara Magabudhi Palu tersaji dengan warna merah dan emas, patung Dewi Kwan Im, dihiasi bunga dan bergelantungan kertas angpao dan lampion berukuran mini, ditambah aroma khas dupa di dalam Klenteng tertua di Sulteng ini.
Warna merah adalah ciri khas dari klenteng dan dipercayai sebagai hal mendatangkan rezeki dan hal baik lainnya.
Vihara Magabudhi Palu berada di Jl Gajah Mada nomor 160 Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Vihara Magabudhi Palu adalah vihara tertua di Sulawesi Tengah.
Vihara ini juga dikenal dengan nama "Klenteng Kwan Im Miau".
Klenteng Kwan Im Miau adalah nama tempat ibadah ini sejak pertama kali dibangun pada tahun 1942.
Kata "Kwan Im" dari nama Budha perempuan bisa menjelma menjadi laki-laki, dan kata "Miau" arti dari klenteng dalam bahasa Tionghoa.
Sekitar tahun 70an, Klenteng Kwan Im Miau berubah nama menjadi Vihara Magabudhi Palu.
Vihara adalah tempat ibadah bagi umat Buddha.
• Tips Memberi dan Menerima Angpao untuk Perayaan Tahun Baru Imlek 2021
• BMKG: Prakiraan Cuaca Besok Jumat 12 Februari 2021 di Sulteng, Cerah hingga Hujan Petir
• Bingkisan dan Angpao Untuk Keluarga Tionghoa yang Terdampak Covid-19 di Palu
Sedangkan Klenteng adalah tempat ibadah bagi penganut tiga agama (Tridharma), yaitu Konghuchu, Taoisme, dan Buddha.
Phan A Lin adalah orang yang mendirikan tempat ibadah ini pada tahun 1942.
Dia adalah orang asli kelahiran Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Awal dibangun klenteng ini untuk tempat ibadah keluarga, kemudian dijadikan tempat ibadah umum untuk masyarakat yang percaya agama Budha," jelas Kusnadi Lukisna, pengurus Vihara Magabudhi Palu.
Meski sudah berumur 79 tahun, terlihat bangunannya masih kokoh dan tertata rapi.
Selain itu, vihara ini memiliki beberapa patung Budha.
Patung Budha itu terdiri dari: Patung Dewi Kwan Im, Sheng Wang Gong, Guan Gong, Mi Le Fo, San Bao Gong, Sang Budha, Di Ye Gong, Su Zhi Gong, Wie Too Poo Sat, dan Patung Budha Thailand Sidata Gautama.
Tak hanya itu, Cham-Si Guan Yin atau kertas sembahyang dan patung-patung sembahyang juga tersimpan rapi di dalam lemari kaca.

Vihara yang sering disebut masyarakat adalah klenteng menjadi pusat kegiatan perayaan imlek teramai setiap tahunnya.
Vihara ini selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang ingin beribadah, tapi semenjak pandemi Covid-19 pengunjung dikurangi.
Nuansa tersaji identik dengan warna merah dan emas, patung Dewi Kwan Im dihiasi bunga yang tergantung kertas angpao dan lampion berukuran mini, bau-bau dari dupapun sangat khas di vihara Magabudhi.
Warna merah adalah ciri khas dari klenteng, dan dipercayai sebagai hal mendatangkan rezeki dan hal baik lainnya.
Terdapat lilin sembahyang, ukuran 1,5 m dan lingakaran lilin sekitar 30 cm dengan harga sepasang yaitu puluhan juta rupiah, dikirim langsung dari Surabaya.
Dalam kepengurusan klenteng ini, terdapat lima orang panitia, dan setiap tahun melakukan pergantian anggota.
Klenteng ini dijaga Amir selama 30 tahun hingga sekarang. (*)