Liga 1

Pemain Liga 1 Rela Main Tarkam Karena Butuh Makan, Begini Respon Ketua Umum PSSI

Berhentinya kompetisi Liga 1 & Liga 2 sejak bulan Maret 2020 silam membuat para pesepakbola di Tanah Air harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan.

handover/tribunnews
Para pesepakbola Liga 1 dan Liga 2 memilih main tarkam demi memenuhi kebutuhan ekonomi 

TRIBUNPALU.COM - Berhentinya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sejak bulan Maret 2020 silam membuat para pesepakbola di Tanah Air harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan dapur.

Hampir setahun tak berkeja, para pesepakbola tersebut tentu mengalami guncangan ekonomi.

Beberapa dari mereka terpaksa beralih profesi.

Seperti mantan pemain Timnas Indonesia U-19 Paulo Sitanggang yang memilih berwirausaha dengan membuka kedai kopi.

Upaya PSSI & PT LIB Gelar Kompetisi Liga 1 di Tengah Pandemi: Susun Prokes Hingga Turnamen Pramusim

German Open 2021 Batal, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Dikirim ke All England 2021 Tanpa Pemanasan

BMKG: Prakiraan Cuaca Besok Jumat 12 Februari 2021 di Sulteng, Cerah hingga Hujan Petir

Tetapi beberapa dari mereka justru memilih tetap bekerja di dunia si kulit bundar.

Satu-satunya pilihan adalah bermain di kompetisi antar kampung (tarkam).

Bermain di kompetisi tarkam memang bisa menjadi lahan pencarian bagi mereka.

Namun risikonya sangat besar, apalagi untuk seorang pesepakbola profesional.

Cedera bisa menghantui setiap saat karena beberapa faktor.

Soal Bantuan Dari Jokowi, DPRD Sigi Desak Para Kades Transparan Dalam Penetapan Data Penerima

Pembuat Surat Keterangan Palsu Janji Ganti Rugi Biaya Rapid Test dan Tiket Pesawat

Update Covid-19 Sulteng Kamis 11 Februari 2021: 6 Kasus Kematian di Poso, Total 2.469 Pasien Dirawat

Seperti fasilitas tidak memadai selama kompetisi.

Atau aspek keamanan yang sangat terbatas.

Tentu saja sangat ironis mengingat pemain-pemain perofesional tersebut harusnya bermain di kompetisi yang profesional pula.

Fenomena ini pun tak lepas dari perhatian ketua umum PSSI, Mochammad Iriawan.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu memaklumi pilihan para pesepakbola memilih main tarkam.

"Kami hanya bisa mengimbau. Mereka kan memang butuh pekerjaan, butuh makan," kata Iwan Bule seperti dilansir dari Antara.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved