Sulteng Hari Ini
VIDEO: Bukan Begal, Jangan Panik Diadang Pengendara Motor di Jalur Kebun Kopi Sulteng
Orang itu mengadang bukan untuk berbuat macam-macam, tapi menawarkan jasa melintasi posko Satgas Covid-19 di perbatasan tanpa surat rapid test.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy
TRIBUNPALU.COM, PALU - Jangan kaget saat Anda diadang orang di Jalur Kebun Kopi, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Orang itu mengadang bukan untuk berbuat macam-macam, tapi menawarkan jasa melintasi posko Satgas Penanganan Covid-19 di perbatasan tanpa harus mengantongi surat rapid test.
Tarif jasa mereka berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Itu lebih murah dari harga rapid tes antigen Rp 275 ribu.
Tidak hanya untuk pengendara roda dua, tapi juga pengendara roda empat.
• ABG Mesum di Gubuk Sawah Digerebek, Sudah Bugil dan Sedia Kondom
• Berusaha Lari, Betis Pelaku Curanmor di Palu Didor Polisi
• Ingin Pulang Rumah, Anak Punk Ini Rela Berjalan 30 KM tanpa Alas Kaki
Dikutip dari Kompas.com, calo itu melaksanakan aksinya dengan cara bertukaran kendaraan atau menjadi sopir maupun penumpang di mobil pengguna jasanya.
Mereka adalah warga sekitar sehingga wajahnya dikenal petugas.
Mereka sangat mudah dijumpai di sepanjang jalur kebun kopi hingga sekitar perbatasan masuk Kota Palu, tepatnya Kecamatan Tawaeli.
Tandanya, pengendara motor mangkal di pinggir jalan.
Biasanya, mereka menganggkat tangan kepada pengendara yang melintas.
Bahkan ada yang sampai berdiri di tengah jalan sambil berteriak, “Rapid test.”
• Wali Kota Hidayat Turun Tangan Bersihkan Sampah di Kota Palu: 4 Harus Bersih
• Ramalan Zodiak, Sabtu 13 Februari 2021: Pisces Tetap Berpikir Positif, Libra harus Fokus
• Bacaan Niat dan Doa Puasa Rajab, Dilakukan Mulai Sabtu 13 Februari 2021, Simak 6 Keutamaannya
Jalur Kebun Kopi adalah jalur trans Sulawesi di kawasan pegunungan sepanjang sekitar 35 kilo meter dari Kota Palu.
Jalur tersebut secara administarif masuk dua Kabupaten, Donggala dan Parigi Moutong.
Jalan Kebun Kopi merupakan jalur trans menuju Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Daerah ini terkenal karena lerengnya yang rawan longsor.