Berita Populer Palu
BERITA POPULER PALU HARI INI: Gedung JCC Minim Perhatian Hingga Kenangan Bisnis Batu Mulia di Palu
Berikut rangkuman berita populer Palu selama 12 jam terakhir, Sabtu (13/2/2020).
Sehingga Kemendikbud dan pemerintah pusat dan daerah lebih fokus terhadap evaluasi pembelajaran, apakah berjalan dengan baik atau tidak selama pandemi.
Baca juga: Fraksi PKS Palu Desak Kementerian Pendidikan Segera Evaluasi Proses Pembelajaran Online
Ketua Fraksi PKS DPRD Palu, Rusman Ramli mengungkapkan akibat penyebaran virus corona belum menunjukan trend penurunan, maka penerima peserta didik baru (PPDB) dan proses pembelajaran masih harus menerapkan protokol kesehatan.
"Inilah sebenarnya bahan evaluasi dan PR berat di Kementerian Pendidikan bagaimana parameter keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) selama COVID-19," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Palu.
Legislator dua periode itu pun mempertanyakan indeks pembangunan manusia dan bagaimana lulusan sekolah online serta peserta didik yang dihasilkan di tengah pandemi.
Belum lagi kesiapan para guru menghadapi era new normal.
Serta dukungan infrastruktur dan pendanaan dalam menyikapi proses KBM antara guru, siswa dan orangtua belum ada solusi dasarnya.
"Faktanya sekolah online ini masih banyak daerah teriak terkait fasilitas internet, contoh Palu ibukota provinsi, masih banyak guru-guru harus menjumpai peserta didiknya dari rumah kerumah," jelas mantan ketua DPD PKS Palu periode 2010-2015 itu.
3. Kenangan bisnis batu mulia di Palu
Pasangan suami istri (Pasutri) Toni Hasan dan Nur Hidayah bertahan menjajakan batu mulia di Jl Nangka, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Bagi pasangan beranak lima itu, berjualan batu mulia masih menjanjikan. Bahkan lebih dari cukup.
Lapak Toni adalah satu dari tujuh kios pedagang batu mulia di jalan tersebut.
Toni dan Nur berjualan di kios seluas 5x2 meter persegi di pinggir Jl Nangka.
Kiosnya berdinding papan kayu, beratap seng, dengan rangka baja ringan.
Di tempat itulah, Toni dan keluarganya menghabiskan waktu seharian selama enam tahun terakhir.
Baca juga: Tak Lagi Booming, Cerita Kejayaan Bisnis Batu Mulia di Jl Nangka Palu Sulteng
Meski tak lagi booming seperti 2014-2015 silam, pria kelahiran Parigi Moutong 1978 itu menganggap bisnis batu mulia tetap menguntungkan.