Tambang Parimo Longsor
Korban Longsor Tambang Parimo Diduga Puluhan, Basarnas Siapkan 50 Kantong Jenazah
adan SAR nasional alias Basarnas menyediakan 50 kantong jenazah untuk korban longsor tambang emas Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parimo.
Namun dari hasil evakuasi malam hari, ada tiga korban tertimbun dan dalam kondisi meninggal dunia.
“Kita belum bisa evakuasi korban karena kondisi malam, material dari atas terus jatuh. Apalagi tanahnya mengisap jadi kami tunggu pagi,” jelas Puji Rianto.
Saat ini ada empat personel Pos SAR Parimo turun melakukan evakuasi dan pertolongan.
Nantinya akan ada ketambahan personel dari Pos SAR Palu.
“Korban itu kami coba evakuasi sekitar jam 04.00 Wita tapi tidak bisa dan sangat rawan,” tuturnya.
Sementara itu korban selamat dievakuasi ke Puskesmas Ampibabo.
Evakuasi pertolongan dan penyelamatan dilanjutkan Kamis (25/2/2021) pagi.
Tim SAR dibantu BPBD, Dinas Sosial Sulawesi Tengah, polisi dan TNI.
Baca juga: Pernah Dituding Danai Aksi 212, SBY Geram: Itu Fitnah yang Kejam, Saya Bersedia Bersumpah
Baca juga: Berapa Cicilan Bulanan yang Harus Dibayar Jika Beli Rumah Subsidi Tanpa DP? Ini Perhitungannya
Baca juga: Pengakuan Courtois Bahwa Real Madrid Dibantu Kartu Merah: Saya Tidak Menduga
Salah seorang warga Desa Buranga, Sintia (45) mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 18.00 Wita.
Sebelumnya, sekitar pukul 17.00 Wita puluhan warga mendulang emas di lokasi galian alat berat.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut mendulang emas.
“Masih sempat saya video, memang banyak sekali mereka dibawah itu. Yang selamat hanya sedikit,” terangnya.
Menurut Sintia, aktivitas mendukang emas ini sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu.
Warga di tiga desa di Kecamatan Ampibabo ikut mendulang emas di pertambangan tersebut.
“Ada juga orang dari Palu ikut tambang di Desa Buranga ini,” kata Sintia.