Tambang Parimo Longsor
Kisah Pasutri Tewas Tertimbun Longsor di Desa Buranga Parimo, Terpaksa jadi Petambang karena Pandemi
Isak tangis pecah saat Tim SAR Gabungan mengangkat jenazah Jawir (42) dari timbunan longsor di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parimo.
"Pernah cerita kalau sekarang hasil kebun itu tidak lagi laku seperti dulu. harganya menurun dan hasilnya juga berkurang," tutur Ahmad.
• Update COVID-19 Sulteng: Palu Tambah 30 Kasus Baru, 31 orang Sembuh dan 4 orang Meninggal Dunia
• Metic 160 CC Pertama, All New Honda PCX 160 Mengaspal di Sulteng, Ini Harga dan Spesifikasinya
• Resep Mudah dan Praktis Hidangan Sahur: Telur Ceplok Bumbu Bali, Bikinnya Tak Sampai 1 Jam
Pandemi COVID-19 cukup menghantam pendapatan dan perekonomian keluarga Jawir.
Keadaan itulah yang memaksa Jawir dan istrina Yanti harus beralih dari petani menjadi penambang.
"Hasilnya lumayan, apalagi masa pandemi begini kan emas tetap laku dan tetap dibeli," ujarnya.
Ahmad tidak menyangka jika kerabatnya itu akan jadi korban dan tertimbun material longsor.
Mirisnya, istrinya Yanti juga ikut jadi korban dan tidak bisa terselamatkan lagi.
"Kami kaget, setelah kejadian itu kami cari pasangan suami istri ini dan mereka tidak ada makanya kita langsung laporkan ke Tim SAR," terangnya.
• Pasca Pelantikan, Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli Diserbu Simpatisan
• Adik Ayus Ungkap Sang Kakak Sempat Disidang, Tapi Lebih Pilih Nissa Sabyan Dibanding Istri Sahnya
Menurut Ahmad, pandemi COVID-19 ini cukup membuat perekonomian masyarakat di Kecamatan Ampibabo menjadi kandas.
Mau tidak mau, sebagian besar warga harus beralih pekerjaan.
"Kami pun begitu, apalagi hasil tambang emas ini menguntungkan, siapa yang tidak tergiur di masa-masa sulit seperti sekarang ini," cerita Ahmad.
Kejadian ini adalah kali pertama dan cukup banyak menelan korban, sehingga diharapakan pemerintah punya solusi.
"Bagaimana caranya agar kami ini tetap berpenghasilan disamping itu aman juga untuk keselamatan kami," jelasnya. (*)