Viral
Setahun Pandemi, Siswa SLB Berumur 32 Tahun Tetap Semangat Bersekolah, Bawa Rapor dan Iqra Tiap Hari
Walaupun dihadapkan dengan kondisi pandemi COVID-19, ternyata masih banyak siswa yang semangat bersekolah dan belajar.
Menurut Puteri, Busairi adalah sosok siswa yang patuh.
Karena selama bersekolah Busairi tidak pernah melawan guru.
Ia juga orang yang ramah dan suka tersenyum.
Namun tak bisa dipungkiri sifatnya kadang masih seperti anak-anak.
"Busairi, dia ramah, suka senyum. Sifatnya kaya anak-anak suka ngadu gitu. Tapi dia sensitif, kalau diejek sedikit langsung marah," ungkapnya.
Puteri menambahkan, secara keseluruhan sifat Busairi ini memang masih seperti anak-anak.
Hanya usianya saja yang sudah tua, mengingat Busairi adalah penyandang tuna grahita.
Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta Selasa 2 Maret 2021: Andin Menjadi Pembunuh Roy, Rendy Berkhianat, Elsa Dicerai
Perbedaan Pembelajaran di SLB dengan Sekolah Biasa
Puteri menuturkan proses belajar mengajar di SLB dan sekolah biasa tentunya akan berbeda.
Karena di SLB pembelajarannya akan jadi lebih rendah tingkatannya, misalkan pada materi pembelajaran.
"Materi misal di kelas 5 SD normal matematikanya udah sampe KPK, udah sampe pembagian dan pengalian yang sudah lebih tinggi."
"Tapi kalau di SLB kelas 5 ya masih tambah-tambah karena dengan keterbatasan anaknya kaya gitu, jadi pembelajarannya enggak bisa tinggi gitu," jelasnya.
SLB juga mempunyai sistem dan kurikulumnya tersendiri,
Namun yang menjadi kesamaan adalah adanya silabus dan RPP dan bukunya.
Jadi yang membedakan itu isi materinya dengan isi materi sekolah normal.
Baca juga: Usai Terima Masukan, Akhirnya Jokowi Cabut Perpres Perizinan Investasi Miras
Suka Duka Menjadi Guru SLB
Selama tiga tahun mengajar di SLB, sudah pasti banyak suka dan duka yang Puteri alami.
"Sukanya karena mereka lucu, maksudnya lucu itu dari segi mereka itu bisa menghibur kita. Saat kita lagi galau liatin mereka jadinya semangat lagi, terus ya seneng aja."
"Dukanya kan kalau kita lagi melihat mereka kaya kasihan tapi yaudah enggak dipikir lagi. Kasihan ya kok bisa kayak gitu, cuma gitu aja si kalau dukanya," ungkapnya.
Melihat para siswanya, Puteri pun mengaku menjadi lebih bersyukur.
"Dari kita melihat mereka kan jadi kasihan, jadi kita bersyukur aja sama diri kita. Bersyukur, mereka aja kayak gitu masih bersyukur," imbuhnya.
Belajar dari Busairi
Walau dengan segala keterbatasan yang dimiliki Busairi tapi tetap ada yang bisa dicontoh darinya.
Satu diantaranya adalah semangat Busairi dalam belajar.
Tak peduli usia dan segala keterbatasannya, Busairi selalu semangat untuk belajar dan bersekolah.
Ia juga selalu bangga dengan hasil kemampuannya dalam belajar.
Puteri pun berpesan, khususnya kepada para siswa, bahwa belajar itu wajib dilakukan.
"Belajar itu wajib dan dengan kondisi apapun dan keadaaan apapun. Sekolah dan belajar itu adalah hal yang mulia," imbuhnya.
Terakhir Puteri berharap semoga ke depannya masih bisa memberikan konten yang bermanfaat bagi kehidupan dan khususnya dunia pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Busairi, Siswa SLB yang Tetap Semangat Bersekolah, Bawa Rapor dan Iqra Tiap Hari hingga Lecek