Gejolak Partai Demokrat
Diduga Intel Polisi Datangi Beberapa Kader DPD-DPC Demokrat, Rachlan: Tidak Usah Mau Diancam
Beberapa kader DPD-DPC Partai Demokrat diduga didatangi oleh intel polisi.
TRIBUNPALU.COM - Beberapa kader DPD-DPC Partai Demokrat diduga didatangi oleh intel polisi.
Diduga intel polisi tersebut mengancam dan meminta data keanggotaan Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menanggapi isu tersebut, kader Partai Demokrat Rachlan Nashidik meminta agar seluruh DPD-DPC tidak mau diancam.
Melalui akun Twitter-nya, @RachlandNashidik, Rabu (10/3/2021), ia mengimbau DPD-DPC untuk tidak panik dan tidak memberika data apapun yang diminta.
Baca juga: TNI Temukan Kemiripan Persembunyian KKB Papua dan MIT Poso
Baca juga: Gaji Honorer di Morowali Dipotong 5 Persen Setiap Hari, Jika Melakukan Kesalahan Ini
Baca juga: PPKM Mikro Dinilai Efektif Tekan Angka Kasus Covid-19, Wiku: Namun Kesuksesan Bergantung pada Warga
"Santai saja. Tidak usah beri apapun yang diminta."
"Tidak usah mau diancam. Tapi tidak perlu bercuriga terlalu jauh," tulis Rachland.
Menurutnya, wajar saja jika ada polisi mencari informasi soal isu Demokrat yang kini sedang meledak di tengah masyarakat.
Sebab, kata dia, polisi dalam hal ini merasa bertanggung jawab terhadap ketertiban dan keamanan nasional (Kamtibnas).
"Polisi bertanggungjawab terhadap Kamtibmas."
"Wajar saja bila mencari informasi intelejen tentang kasus yang meledak di masyarakat," lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, dugaan isu intel polisi datangi Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat kubu AHY dicuitkan oleh politikus PD, Benny K Harman.
Pada cuitannya, @BennyHarmanID, ia mengatakan ada beberapa intelijen (Intel) Polres mengancam kader Demokrat di kabupaten atau kota untuk menyerahkan nama-nama pengurus inti.
Isunya, intel polisi tersebut bergerak atas perintah Kapolres mereka.
Bahkan, ada yang pula dibujuk untuk bergabung dengan Demokrat versi Moeldoko.
"Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini resah. Mereka diancam intel-intel Polres untuk menyerahkan nama-nama pengurus inti partai."