Universitas Tadulako
Ketua BEM Untad soal Kuliah Online Setahun Terakhir: Koneksi Jaringan Jadi Kendala Utama Mahasiswa
Ketua Bemut) Moh Wiranto Basatu menceritakan pengalamannya selama jalani perkuliahan online.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tadulako (Bemut) Moh Wiranto Basatu menceritakan pengalamannya selama jalani perkuliahan online.
Sejak kasus covid-19 pertama di Indonesia diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020, saat itu pula perguruan tinggi ramai-rami menghentikan perkuliahan tatap muka.
Tercatat sampai hari ini, Jumat (11/3/2021) Universitas Tadulako masih menerapkan perkuliahan via online.
Wiranto menuturkan, terdapat kelebihan dan kekurangan saat mengikuti program kuliah online.
Dengan kuliah online, menurut Wiranto, mahasiswa tidak lagi dituntut rutin datang ke kampus.
Sebab dosen dan mahasiswa dapat berkomunikasi menggunakan media internet.
• Bukan Sembarang Orang, Hakim yang akan Pimpin Sidang Habib Rizieq Shihab Ternyata Pendiri Pesantren
• Spesialis Pencuri Hp di Palu Ditangkap Polisi: Warga Petobo, Birobuli dan Kamonji jadi Korbannya
• Pengakuan Rian Pelaku Pembunuhan Berantai di Bogor, Sebut Alasan Membunuh karena Benci Perempuan
"Kalau sekarang perkuliahan bisa dilakukan dimana saja tanpa harus datang ke kampus. Sebagian mahasiswa juga merasa dimudahkan karena mereka dapat kerja sambil kuliah," kata Anto, sapaan akrabnya.
Namun kuliah online juga, sambungnya, sangat tergantung pada jaringan internet.
Pasalnya jika jaringan lambat atau susah sinyal, maka proses pembelajaran akan tidak maksimal.
Lebih lanjut Anto menjelaskan, beberapa mahasiswa juga masih terkendala terkait kuota internet.
"Setahun lebih ini kami menemukan beberapa mahasiswa kesulitan untuk membeli paket data. Hal ini diperparah khususnya teman-teman di daerah yang jaringan internetnya belum masuk. Saya sendiri merasa kuliah online kurang efektif karena terkadang ketika dosen menjelaskan, jaringan tiba-tiba hilang dan jelek," pungkasnya. (*)