Dukung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Qodari: Ini Gagasan Saya Bisa Ditolak atau Diterima
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa.
TRIBUNPALU.COM- Penampilan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari saat menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa Rabu (17/3/2021) menuai sorotan.
Diketahui pada acara tersebut Qodari terlihat mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Diketahui tema Mata Najwa tersebut ialah "Gaduh 3 Periode".
Qodari mengungkapkan, Jokowi dan Prabowo menjadi imajinasi politik masyarakat Indonesia.
"Terus terang saya bukan ngomongin tiga periode, saya bicara mengenai Jokowi dan Prabowo, yang kebetulan pada saat ini dan selama ini, menjadi imajinasi politik orang Indonesia tentang siapa tokoh yang layak memimpin bangsa ini," ungkapnya dikutip dari YouTube Najwa Shihab.
Baca juga: GeNose C-19 di Bandara Segera diresmikan, Ini Syarat dan Proses Pelaksanaannya
Baca juga: Pemerintah Kota Palu Jamin Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak
Qodari mengungkapkan, kondisi politik Indonesia secara garis besar membaik setelah Prabowo bergabung di kabinet Jokowi.
"Menurut saya, secara garis besar, politik Indonesia stabil. Ada catatan juga, begitu Prabowo bergabung dengan Jokowi di kabinet, hoaks turun 80 persen," ungkapnya.
"Harus dikatakan, pendukung Prabowo, minimal sebagian datang dan mendukung Prabowo," ungkapnya.
Qodari mengungkapkan masyarakat Indonesia telah terbelah dalam dua kali gelaran Pilpres 2014 dan 2019, saat Jokowi dan Prabowo bertarung.
"Pembelahan yang terjadi, imajinasi politik masyarakat Indonesia mengenai pemimpin mereka itu begitu dalam," ungkap Qodari.
Qodari menyebut, kaus yang ia kenakan hanyalah gagasan dari diri pribadi.
"Ini gagasan saya, barang kali diterima, dipikirkan, dan bisa juga ditolak, mengapa tidak?" ungkap Qodari.
Arief Poyuono Dukung 3 Periode
Sementara itu politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyebut 85 persen rakyat Indonesia setuju masa jabatan presiden tiga periode.
Arief Poyuono pun sangat yakin dengan pendapatnya tersebut.