Info BMKG
Tidak Semua Gempa Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
Beberapa kriteria gempa yang berpotensi tsunami yakni, gempanya berpusat di Laut dan guncangan gempa di atas tujuh Magnitudo.
Laporan Wartawan TribunPalu, Alan Sahrir
TRIBUNPALU.COM, PALU- Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Palu menjelaskan, ada beberapa kriteria gempa bumi yang menyebabkan tsunami.
"Tidak semua gempa itu berpotensi Tsunami," ucap Kepala Seksi observasi BMKG Geofisika Palu, Bambang Haryono.
Beberapa kriteria gempa yang berpotensi tsunami yakni, gempanya berpusat di Laut dan guncangan gempa di atas tujuh Magnitudo.
Kedalaman gempa juga berpengaruh terhadap potensi terjadinya tsunami.
Baca juga: Update COVID-19 Sulteng: 24 Orang Terkonfirmasi Positif dan 52 Pasien Sembuh
Baca juga: Kedapatan Bawa Puluhan Kantong Cap Tikus, Petani di Banggai Diamankan Polisi
Baca juga: Cuaca Hari Ini Jumat, 19 Maret 2021: 22 Provinsi Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat & Angin
Baca juga: Polisi Ini Gerebek Istrinya Sendiri yang Kepergok Selingkuh di Vila dengan Rekan Kerja
Menurutnya, BMKG akan terus memberikan informasi secepat mungkin kepada masyarakat terkait gempa bumi yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah, melalui web site BMKG, Broadcast ke sejumlah Media Sosial (Medsos).
"Informasi terkait gempa, pasti akan kami beritahukan dengan cepat," jelasnya.
Saat ini BMKG Geofisika Palu telah memasang sekitar puluhan alat pendeteksi gempa yang tersebar di wilayah Sulawesi Tengah.
Menurut Bambang, ketambahan alat pendeteksi gempa bumi pada tahun 2020 lalu, juga membantu BMKG dalam mendeteksi gempa gempa kecil yang tidak dirasakan masyarakat.
"Ia sekarang alhamdulillah, gempa kecil bisa dideteksi," terangnya.
Terlepas dari hal itu, Bambang mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah agar tetap waspada jika terjadinya gempa.
Dan tidak mempercayai informasi informasi terkait gempa dan tsunami yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
"Belum ada alat di belahan dunia manapun yang bisa memprediksi kapan terjadinya siatu gempa," pungkasnya. (*)